Jokowi Bertemu Menteri Prancis, Bahas Satelit hingga Pencak Silat
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis, Florence Parly di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (10/2). Dalam pertemuan tersebut, Kepala Negara menyambut penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama pengembangan kapal selam hingga pengadaan satelit.
Jokowi berharap, kerja sama pertahanan kedua negara tidak sebatas pada belanja alat utama sistem persenjataan (alutsista).
"Namun juga memikirkan pengembangan dan produksi bersama, alih teknologi, serta investasi di bidang industri pertahanan," kata Presiden seperti dikutip dari keterangannya, Kamis (10/2).
Selain itu, Presiden juga menyambut baik kerja sama pertahanan termasuk dalam hal kerja sama MRO (maintenance, repair, overhaul) hingga produksi amunisi kaliber besar.
Kedua negara juga membahas negosiasi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dengan Uni Eropa. Jokowi berharap, negosiasi itu dapat mengalami kemajuan di bawah presidensi Prancis di Uni Eropa.
Di saat yang sama, Mantan Wali Kota Solo itu juga meminta dukungan Prancis terhadap presidensi G20 Indonesia.
"Indonesia mengharapkan dukungan Prancis terhadap presidensi Indonesia di G20, terutama mengenai kerja sama konkret yang dapat dihasilkan dari kerja G20," katanya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung kerja sama Indo-Pasifik. Jokowi dan Presiden Prancis Emmanuel Macron telah sepakat untuk menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera.
Untuk itu, penguatan kerja sama ekonomi diperlukan. "Mekanisme dialog 2+2 kita akan menjadi forum yang strategis untuk wujudkan visi Indo-Pasifik yang damai dan sejahtera," ujar dia.
Sebelum mengakhiri pertemuan, Mantan Wali Kota Solo itu juga meminta dukungan Prancis agar olahraga pencak silat dapat masuk dalam pertandingan ekshibisi pada Olimpiade 2024 di Paris, Prancis.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Sementara itu, Menteri Angkatan Bersenjata Prancis didampingi oleh Duta Besar Republik Prancis untuk Republik Indonesia, Olivier Chambard.
