DPR Beri Dukungan Politik dan Bentuk Panja Penyelamatan Garuda
Komisi VI DPR yang membidangi industri, investasi, dan persaingan usaha, sepakat membentuk panitia kerja (Panja) penyelamatan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).
Keputusan ini diambil setelah Komisi VI, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Garuda mengadakan rapat kerja tiga kali. Panja dianggap dapat membantu mengatasi masalah Garuda yang saat ini terbelit utang mencapai US$ 9,8 miliar atau setara Rp 140,56 triliun (asumsi kurs Rp 14.343/US$).
“Kami sudah menyepakati terbentuknya Panja yang secara khusus akan mendalami opsi-opsi apa yang tersedia untuk menyelamatkan Garuda Indonesia,” ujar Wakil Ketua Komisi VI Fraksi NasDem Martin Manurung di Kompleks Parlemen pada Rabu (16/2).
Martin mengatakan Panja sebagai dukungan politik untuk mempertahankan Garuda sebagai maskapai nasional. Dia mengatakan Panja tak akan mengurusi persoalan hukum yang sedang ditangani kejaksaan. "Kami fokus bagaimana restrukturisasi Garuda, waktunya cukup terbatas seiring dengan negosiasi dan proses PKPU," kata dia.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan rapat panitia kerja dengan Komisi VI pada hari ini membahas secara detail mengenai business plan atau rencana bisnis Garuda di masa depan.
Selain itu, mereka membahas mengenai opsi dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Kartika juga mengatakan Kementerian BUMN dan Garuda memberikan paparan mengenai jenis dan nominal kewajiban dari berbagai kreditur.
“Insyaallah setelah pandemi bisa berangsur pulih kita bisa berbisnis secara lebih baik dan menghasilkan sustainable kinerja keuangan,” ujar Kartika.
Garuda Kembalikan Dua Pesawat ke Lessor
Garuda secara bertahap mengembalikan dua pesawat Boeing 777-300 ER kepada lessor. Langkah ini bagian dari restrukturisasi utang sewa pesawat dengan lessor. "Upaya kami melakukan restrukturisasi dan pesawat tersebut memang tidak kami butuhkan jadi dikembalikan," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.
Dalam keterangannya, Irfan menjelaskan pengembalian ini bagian dari tindak lanjut kesepakatan negosiasi early termination atau percepatan pengembalian armada dengan Altavair yang merupakan salah satu lessor Garuda Indonesia untuk sewa armada B777-300 ER.
Satu pesawat Boeing 777-300 ER telah dikembalikan Garuda Indonesia pada Minggu (13/2/) lalu. Selanjutnya pesawat jenis yang sama rencananya akan dikembalikan pada Maret 2022.
Sebelumnya Irfan mengatakan saat ini Garuda terus menjalin komunikasi secara intensif dengan para lessor terkait negosiasi restrukturisasi.
"Perseroan tentunya akan terus berupaya untuk mencapai kesepakatan restrukturisasi dengan sebanyak mungkin lessor sehingga proses homologasi atau perdamaian dalam kerangka PKPU dapat berjalan dengan baik selama sebagaimana diharapkan,” kata Irfan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (31/1).