Pandemi Buat Empat Perusahaan Plastik Investasi hingga Rp 500 Triliun

Andi M. Arief
18 Februari 2022, 16:02
plastik
katadata/Arief Kamaludin
Ilustrasi, aktivitas instalasi Pabrik PT Chandra Asri Petrochemical di Cilegon, Banten, Rabu, (26/11/2018).

Investasi industri plastik hulu masih akan terus mengalir. Asosiasi Industri Aromatik Olefin dan Plastik (Inaplas) mendata total investasi yang akan terealisasi pada 2021-2024 mencapai US$ 35 miliar atau sekitar Rp 500,53 triliun.  

Empat perusahaan yang mengembangkan pabrik industri plastik hulu tahun ini yakni PT Lotte Chemical Titan Tbk dan PT. Polytama Propindo, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk dan PT Asahimas Chemical.

Lotte Chemical dan Polytama Propindo akan membangun mesin produksi atau masuk tahap Engineering, Procurement, and Construction (EPC). Adapun Chandra Asri dan Asahimas Chemical dijadwalkan meletakkan batu pertama atau groundbreaking.

"Ini semua dinamis, mungkin saja dipercepat. Semua bergantung dari pasar," kata Sekretaris Jenderal Inaplas Fajar Budiyono kepada Katadata, Jumat (18/2).

Fajar mengatakan pembangunan pabrik tersebut juga bakal dipengaruhi kesediaan bahan baku seperti baja. "Semua (pabrikan yang menambah investasi) ramai-ramai investasi, sehingga keutuhan baja dan produk engineering juga mengantri semua (untuk mendapatkannya)," kata dia.

Perusahaan meningkatkan investasi sering permintaan terhadap plastik yang meningkat selama pandemi. Selama pandemi semakin banyak konsumen berbelanja secara daring sehingga meningkatkan permintaan kemasan sekunder seperti kantong plastik dan kemasan makanan dan kemasan tersier berupa plastik untuk pengiriman produk jarak jauh.

Permintaan yang meningkat ini membuat industri plastik hilir membutuhkan tambahan bahan baku untuk menambah kapasitas produksi. Selain itu, pabrikan plastik hilir juga menambah investasi berupa mesin-mesin yang memiliki efisiensi tinggi.

Di samping itu, investasi di industri plastik hilir juga didorong oleh pertumbuhan industri makanan dan minuman pada tahun ini yang diramalkan mencapai 7% - 8%. Dengan demikian, Fajar memproyeksikan volume produksi plastik hilir dapat tumbuh 4% - 4,5% secara tahunan sepanjang 2022.

"Utilisasi di (industri plastik) hilir sekaran9 sekitar 80%, pada (akhir) tahun ini bisa diharapkan bisa 90%," kata Fajar.

Hingga 2030, Inaplas memperkirakan investasi industri plastik hulu akan terus bertambah hingga US$ 60 miliar. Salah satunya  datang dari investasi PT Pertamina di PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).

Pertamina berencana mengembangkan industri petrokimia melalui anak usahanya TPPI. Adapun, produk yang akan dihasilkan adalah aromatik seperti benzene-toluene-xylene (BTX). Aromatik umumnya merupakan bahan baku bagi industri bahan bakar, kimia, farmasi, hingga tekstil.

Adapun, kemasan plastik maupun produk plastik umum lainnya berasal dari propylene dan ethylene. Kedua produk itu merupakan olefin yang diolah dari minyak mentah, seperti yang kini diproduksi Chandra Asri maupun Lotte Chemical.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...