Rusia Kirim Pasukan Serang Ukraina, Perang di Eropa Dimulai

Yuliawati
Oleh Yuliawati
24 Februari 2022, 12:15
Rusia, Ukraina
ANTARA FOTO/REUTERS/Press Service of the Ukrainian Air Assault Forces/WSJ/cf
Anggota Pasukan Serangan Udara Ukraina berpartisipasi dalam latihan taktis di lapangan latihan di sebuah lokasi yang tidak diketahui, dalam foto yang disiarkan Jumat (18/2/2022).

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan militer menyerang Ukraina timur. Serangan militer ini  menjadi awal perang setelah gagalnya tuntutan Rusia agar Ukraina  tak menjadi bagian NATO.

Reuters melaporkan, tak lama setelah Putin berbicara dalam pidato khusus yang disiarkan televisi di TV pemerintah Rusia, terdengar ledakan dari ibu kota Ukraina, Kyiv, sebelum fajar waktu setempat.

Kantor berita Ukraina interfax menyebutkan tembakan terdengar di dekat bandara utama ibu kota. Ledakan juga mengguncang kota Donetsk, salah satu wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan Rusia telah meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina dan menargetkan kota-kota dengan serangan senjata.  “Putin baru saja meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina. Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang,” kata Kuleba dalam cuitan di Twitter, Kamis (24/2).

Sejak awal pekan ini, hubungan Rusia dan Ukraina memanas. Ini setelah Putin mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai negara merdeka dan berdaulat.

Putin menerbitkan Dekrit pada Senin (21/2) yang berisi pengakuan kedaulatan atas "Republik Rakyat Luhansk (LPR)" dan "Republik Rakyat Donetsk (DPR)" - dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina- sebagai negara merdeka dan berdaulat. Pengakuan ini dianggap menyalahi hukum internasional.

Putin juga memerintahkan Kementerian Pertahanan Rusia untuk mengirim pasukan ke dua wilayah timur Ukraina yang memisahkan diri tersebut. Kremlin menyebut pengerahan pasukan Rusia untuk "menjaga perdamaian" di Ukraina timur.

Pengumuman Putin itu mengundang kecaman internasional. Presiden Joe Biden langsung memerintahkan penghentian aktivitas bisnis Amerika di wilayah yang memisahkan diri tersebut. Prancis dan Jerman juga setuju dengan pemberian sanksi.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...