Luhut: Masih Ada 'Tikus' Ganggu Penerimaan Negara

Image title
8 Maret 2022, 15:49
Luhut, penerimaan negara, batu bara
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/rwa.
Foto udara aktivitas bongkar muat batu bara di kawasan pantai Desa Peunaga Cut Ujong, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Kamis (9/12/2021).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan integrasi sistem antar Lembaga dan Kementerian merupakan hal yang cukup penting. Hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya praktik korupsi.

Luhut mengatakan setidaknya proses integrasi sendiri sudah diimplementasikan oleh pemerintah di 10 pelabuhan. Namun dalam prakteknya, ternyata masih banyak ditemukan tikus-tikus yang menggerogoti uang negara.

"Ada 10 seaport yang ada kita buat integrasi. Namun masih banyak di dalamnya ada tikus tikus yang harus diselesaikan. Kalau ada pelanggar di sistem akan ditindak," kata Luhut dalam acara Launching SIMBARA & Penandatanganan MoU Sistem Informasi Terintegrasi dari Kegiatan Usaha Hulu Migas, Selasa (8/3).

Oleh sebab itu, dengan adanya sistem informasi pengelolaan sistem mineral dan batu bara (Simbara) yang diluncurkan pada hari ini, Luhut berharap penerimaan negara di sektor minerba tak tergerus oleh koruptor. Terutama di tengah melonjaknya kenaikan harga komoditas tambang.

Menurut Luhut pengembangan Simbara sendiri menjadi momentum bagi perbaikan tata kelola industri minerba yang tercecer dari hulu hingga hilir. Simbara juga telah mengidentifikasi celah-celah rawan korupsi dan menutupnya dengan berbagai mekanisme baru.

"Jika ditemukan adanya dokumen yang tidak konsisten, saya kira dengan kita buat suasana tertib akan kurangi korupsi dan mendisiplinkan bangsa kita," ujarnya.

Setelah sektor batu bara, dalam waktu dekat ini pemerintah juga berencana memasukkan komoditas nikel dan mineral lainnya ke Simbara. Adapun guna mendukung proses tersebut, pemerintah turut menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...