Di Balik Sindiran Puan kepada Ganjar Pranowo soal Capres Modal Ganteng
Perhelatan Pemilu Presiden 2024 masih beberapa tahun lagi, tapi para elite politik sudah menyiapkan berbagai strategi. Salah satunya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang menyindir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mendapatkan sorotan.
Puan melontarkan pernyataan di hadapan kader partainya agar tak memilih calon presiden (capres) yang hanya bermodalkan fisik rupawan dan popularitas di media sosial. “Terkadang-kadang itu kita suka yoweslah (ya sudahlah) dia saja asal ganteng, dia saja yang dipilih asal bukan perempuan, dia saja walau tidak bisa apa-apa yang penting kalau di sosmed dan TV nyenengin. Tetapi tidak bisa kerja dan nyenengin rakyat. Mau enggak kayak itu,” kata Puan di depan ribuan kader PDI-P Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (26/4).
Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, menilai sindiran yang ditujukan kepada Ganjar tersebut disengaja oleh Puan sebagai bentuk penegasan ke kader politiknya. “Saya melihat ada kekhawatiran dari Puan terhadap sosok Ganjar karena dipersepsikan dan dicitrakan selalu unggul dalam hal elektabilitas dengan Puan,” ujar Ujang kepada Katadata.co.id pada Jumat (29/4).
Ujang melihat sindiran memiliki nilai strategis. Puan menghindari berlarutnya dualisme tokoh capres di PDIP. Puan mengingatkan kadernya bahwa PDIP bakal mengusung Puan sebagai capres. "PDIP terkesan dimiliki oleh trah Soekarno. Oleh sebab itu, tidak mudah jika ada tokoh lain yang bersinar melebihi pemiliknya," kata dia.
Perpecahan Kubu Ganjar dan Puan
Perihal dualisme tokoh, Ujang melihat, hal tersebut memang tak bisa dibiarkan berlarut. Saat ini internal pengurus PDIP pun dikabarkan tengah terpecah menjadi dua faksi, yaitu faksi Puan dan Ganjar. Dia menilai bahwa perpecahan bahkan terjadi di kalangan para petinggi partai.
Dia menyebutkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDIP, Bambang Wuryanto, yang cenderung mendukung Puan. Kemudian ada Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, yang lebih condong kepada Ganjar. “Jadi memang di internal sedang tidak baik-baik saja,” ujar dia.
Ujang mengatakan, sindiran Puan tersebut sebagai pesan kepada Ganjar untuk manut kepada pemilik partai dan mendukung dirinya. Sebab, jika dibiarkan, maka Ganjar akan selalu lebih unggul daripada dirinya dalam konteks elektabilitas.