CSIS: Ridwan Kamil dan Erick Thohir Diunggulkan Pimpin Jakarta
Centre for Strategic and International Studies (CSIS) membuat survei dengan responden dari kalangan ahli mengenai tokoh yang berkompeten memimpin DKI Jakarta, setelah tak lagi menjadi ibu kota negara. Berdasarkan hasil survei tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi tokoh yang paling diunggulkan dengan skor 7,11 dalam skala 1-10.
Kemudian diikuti Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dengan skor 6,99, Menteri Sosial Tri Rismaharini 6,78, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 6,75. Survei ini meminta para ahli menilai 10 tokoh yang sudah melalui proses penyaringan.
“Di tengah tantangan kepemimpinan dan tata kelola Jakarta ke depan, terutama pasca pemindahan IKN dibutuhkan kepemimpinan teknokratis dan berpengalaman dalam memimpin,” kata peneliti CSIS, Arya Fernandes, dalam Webinar Pemindahan Ibukota Negara: Prospek kepemimpinan Jakarta dan Implikasi Sosial, Politik dan Ekonomi ke Depan pada Senin (6/6).
CSIS membuat penilaian dalam sebelas variabel kompetensi, terdiri dari perencanaan eksekusi kebijakan, membuat kebijakan yang inovatif, mengelola anggaran yang tepat sasaran. Selain itu, kemampuan menggerakkan birokrasi, membuat perubahan, memimpin di saat situasi kritis, berkolaborasi dengan dunia usaha, memutuskan kebijakan dengan cepat, berkolaborasi di tingkat global, membuat kebijakan kebijakan populis, serta retorika dan persuasi publik.
Survei CSIS ini menunjukkan sosok yang dianggap memiliki kemampuan perencanaan eksekusi kebijakan terbaik yaitu Tri Rismaharini dengan skor 7,06. Sementara itu, Ridwan Kamil dinilai memiliki kemampuan membuat kebijakan yang inovatif terbaik dengan skor 7,12.
CSIS menilai rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur memberikan berbagai dampak kepada DKI Jakarta. Salah satu dampak yang akan ditimbulkan, berkaitan dengan implikasi sosial, politik, dan ekonomi pasca-pemindahan IKN nantinya.