NATO Ramal Perang Rusia dan Ukraina Akan Berlangsung Bertahun-tahun

Yuliawati
Oleh Yuliawati
20 Juni 2022, 15:57
Rusia, Ukraina
ANTARA FOTO/RUTERS/Alexander Ermochenko/aww/sad.
Pasukan pro-Rusia berjalan di sepanjang jalan di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Selasa (17/5/2022).

Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO mempekirakan perang Rusia dan Ukraina dapat berlangsung bertahun-tahun. Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg mengatakan perang akan memakan biaya yang tinggi, tapi membiarkan Moskow mencapai tujuan militernya bakal memakan biaya yang lebih besar.

NATO mendorong negara sekutu terus mendukung Ukraina. "Kita harus bersiap menghadapi kenyataan bahwa itu bisa memakan waktu bertahun-tahun. Kita tidak boleh berhenti mendukung Ukraina," kata kata Stoltenberg itu dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman Bild, dikutip dari BBC, Senin (20/6).

Baik Stoltenberg dan Johnson mengatakan pengiriman lebih banyak senjata akan membuat Ukraina berpotensi menang.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga telah memperingatkan konflik Rusia dan Ukraina akan bertahan jangka panjang. "Waktu adalah faktor vital. Semuanya akan tergantung pada apakah Ukraina bisa lebih cepat memperkuat kemampuannya untuk mempertahankan wilayahnya dibandingkan kemampuan Rusia meningkatkan serangan," kata Johnson pada Sunday Times.

Johson yang mengunjungi ibukota Ukraina pada hari Jumat, mengatakan pasokan senjata, peralatan, amunisi, dan pelatihan ke Kyiv diperlukan untuk melebihi upaya Moskow untuk mempersenjatai diri.

Menteri pertahanan Ukraina, Oleksiy Resnikov, bertemu dengan sekitar 50 negara di Grup Kontak Pertahanan Ukraina di Brussels, pada Rabu pekan lalu. Dia meminta lebih banyak senjata dan amunisi.

Negara sekutu sejauh ini telah menawarkan pasokan senjata utama tetapi Ukraina mengatakan hanya menerima sebagian kecil dari yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri. Mereka meminta senjata yang lebih berat.

Para pejabat Rusia sering mengkritik dukungan militer NATO untuk Ukraina. Dalam sebuah wawancara minggu lalu dengan BBC Menteri Luar Negeri negara itu, Sergei Lavrov, mengingatkan perkiraan Ukraina bergabung dengan aliansi Barat sebagai alasan digelarnya operasi militer khusus.

"Kami mendeklarasikan operasi militer khusus karena kami sama sekali tidak punya cara lain untuk menjelaskan kepada Barat bahwa menyeret Ukraina ke NATO adalah tindakan kriminal," kata Lavrov kepada BBC.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...