PPATK Temukan Aliran Dana Mencurigakan ACT hingga ke Al Qaeda

Image title
6 Juli 2022, 16:29
ACT, terorisme
ANTARA FOTO/Aloyisus Jarot Nugroho
Relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberikan makanan biskuit untuk anak-anak di Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (6/11/2019).

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan dugaan aliran dana mencurigakan dari Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT). Aliran dana ACT di antaranya terkait dengan penerima yang terindikasi dengan jaringan terorisme Al Qaeda.

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan penerima tersebut merupakan satu dari 19 orang yang ditangkap oleh pihak kepolisian di Turki karena terkait dengan jaringan Al Qaeda. “Tapi ini masih dalam kajian lebih lanjut apakah ini memang ditujukan untuk aktivitas lain atau ini secara kebetulan,” ujar Ivan dalam konferensi pers, Rabu (6/7).

Advertisement

Dugaan dari PPATK tersebut muncul dari keluarnya salah satu financial action expose money laundry oleh Financial Action Task Force (FATF). Berdasarkan laporan tersebut, terdapat negara-negara yang dianggap masih lemah terhadap sistem antimoney laundry dan penanganan terorisme.

“Karena itu setiap transaksi yang dilakukan oleh para pihak yang masih terkait dengan risk country tersebut diminta untuk dilakukan secara mendalam,” ujarnya.

PPATK mencatat aliran dana ACT berhubungan dengan 16 rekening entitas di sepuluh negara, di antaranya Jepang, Turki, Palestina, Inggris, Malaysia, Singapura, Jerman, Amerika Serikat, Hongkong, dan Belanda.

Dari aliran dana tersebut, ditemukan adanya dua ribu kali pemasukan dari entitas asing ke ACT dengan nilai lebih dari Rp 64 miliar. Sementara total dana dari ACT yang dialirkan ke luar negeri lebih dari Rp 52 miliar dengan total lebih dari 450 kali transaksi.

“Ada terkait aktivitas luar negeri karena bantuan bisa dilakukan luar negeri yang kesulitan di sana,” kata Ivan.

Halaman:
Reporter: Ashri Fadilla
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement