Temui CEO Raksasa Jepang, Jokowi Kantongi Investasi Rp 75,4 Triliun
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah CEO perusahaan raksasa Jepang pada Rabu (27/7). Dalam pertemuan itu, Jokowi mengantongi komitmen investasi sebesar US$ 5,2 miliar atau Rp 75,4 triliun.
Pertemuan diadakan di Imperial Hotel, Tokyo, Jepang. Dalam kesempatan itu, hadir 10 CEO dan pimpinan perusahaan asal Negara Matahari Terbit.
"Perusahaan-perusahaan tersebut telah menyampaikan minat dan rencana perluasan investasinya mencapai US$5,2 miliar," kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam instagram pribadinya, Rabu (28/7).
Ia mengatakan, Jepang merupakan investor terbesar kedua di Indonesia. Untuk itu, hubungan kerja sama dengan Jepang akan terus dikawal oleh pemerintah guna meningkatkan ketahanan rantai pasok bagi masyarakat.
Bahlil memastikan, Indonesia serius dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dan ramah bagi para pelaku usaha. "Agar dampaknya dirasakan oleh UMKM melalui kerjasama investasi yang terjalin," ujar dia.
Adapun, Jokowi turut mempromosikan ibu kota baru di Kalimantan Timur.
"Saat ini juga kami sedang memulai membangun ibu kota baru di mana banyak sekali peluang investasi," kata Jokowi berdasarkan keterangan pers Sekretariat Presiden, Rabu (27/7).
Kepala Negara mengatakan, peluang investasi tersebut mencakup infrastruktur serta teknologi untuk membangun kota pintar. Untuk mendukung peluang tersebut, pemerintah telah menyederhanakan berbagai kebijakan investasi melalui Undang-Undang Cipta Kerja. Dengan demikian, seluruh perizinan bisa terkoordinasi di kantor investasi.
Ia pun meminta para CEO untuk menghubungi Menteri Investasi Bahlil Lahadalia jika mengalami kendala dalam berinvestasi di Indonesia. "Silakan minta nomor HP-nya Menteri Investasi, ini penting," ujar Mantan Wali Kota Solo itu.
Dalam kesempatan itu, para CEO yang hadir yaitu CEO Toyota Motor Corp Akio Toyoda, CEO Sojitz Corp Masayoshi Fujimoto, CEO Mitsubishi Corp Katsuya Nakanishi, CEO Mitsubishi Motors Corp Takao Kato, dan CEO Mitsubishi Chemical Corp Jean-Marc Gilson.
Kemudian, CEO Denso Corp Koji Arima, CEO Toyota Tsusho Ichiro Kashitani, Vice President Sharp Corp Masahiro Okitsu, Vice President Inpex Corp Kenji Kawano, dan Vice President Kansai Electric Power Matsumura Mikio.
Dalam tiga dekade belakangan, yakni sejak 1989, Indonesia belum pernah mencatatkan defisit dagang dengan Jepang. UN Comtrade mencatat perdagangan Indonesia dengan Jepang mencapai level tertingginya senilai US$53,15 miliar pada 2011. Berikut grafik Databoks: