Kejar Swasembada Gula 2024, Kementan Perluas Lahan Kebun Tebu
Pemerintah menargetkan swasembada gula konsumsi pada 2024. Kementerian Pertanian menyiapkan dua strategi untuk meningkatkan produksi gula konsumsi di dalam negeri.
Kebutuhan gula rumah tangga tiap tahun mencapai 3,2 juta ton. Dengan produksi dalam negeri sekitar 2,35 juta ton, maka petani tebu nasional perlu memproduksi sekitar 850.000 ton gula untuk menghindari impor.
Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Andi Nur Alam Syah mengatakan, strategi meningkatkan produksi dengan peningkatan produktivitas dan perluasan lahan tanam. Salah satunya lewat program membongkar ratun tebu seluas 75.000 hektar dan perawatan ratun tebu hingga 125.000 hektar.
"Bongkar dan rawat ratun tersebut diharapkan mampu memberikan tambahan produksi serta memberikan produktivitas sebesar 850.000 ton gula konsumsi rumah tangga atau gula kristal putih dapat terpenuhi," kata Andi dalam keterangan resmi, Jumat (29/7).
Tebu ratun adalah akar tebu dari tunas anakan pertama yang telah dipanen dengan cara dipotong. Budidaya tebu dengan cara ratun dinilai lebih menghemat biaya lantaran menghilangkan beberapa faktor produksi, seperti pembibitan.
Pada 2021, total produksi gula rumah tangga naik 10,3% menjadi 2,35 juta ton dari capaian 2020 sejumlah 2,13 juta ton. Pada tahun ini, produksi gula domestik diproyeksi naik 8,69% secara tahunan menjadi 2,5 juta ton.
"Untuk memenuhi kekurangan 850 ribu ton itu, kami akan melakukan penanaman lahan baru seluas 75 ribu ha dengan pemanfaatan lahan Perhutani ataupun pada lahan HGU yang terbengkalai," kata Andi.
Andi telah menyiapkan lima strategi rinci untuk meningkatkan produksi gula domestik, yakni identifikasi kesesuaian lahan baru untuk tebu, pemanfaatan lahan HGU yang terlantar, revitalisasi pabrik gula, investasi pabrik gula baru, dan perbaikan pola kemitraan antara pabrik gula dengan petani tebu.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan peningkatan produksi gula merupakan salah satu tugas yang diterima dari Presiden Joko Widodo. Menurutnya, presiden memberikan catatan bahwa lahan untuk menanam tebu masih cukup tersedia di dalam negeri.
"Kita punya kemampuan untuk menghadirkan varietas yang bagus, bahkan beliau sudah mempersiapkan permodalan dalam skema KUR," kata Syahrul.
Pemerintah menargetkan seluruh kebutuhan gula bagi rumah tangga atau gula kristal putih (GKP) akan dipasok seluruhnya dari dalam negeri pada 2024. Salah satu cara untuk mencapai target tersebut adalah melakukan ekstensifikasi tebu sehingga bisa meningkatkan produksi gula di dalam negeri.
Di samping itu, Direktur Tanaman Semusim Kementan Ardi Praptono mengatakan strategi peningkatan produksi agar mencapai swasembada GKP adalah meningkatkan rendemen di pabrik gula hingga 10%. Rendeman adalah tingkat efisiensi produksi gula di pabrik dari gula mentah.
Saat ini, rentang rendemen di industri gula nasional adalah 7% - 8%. Untuk mencapai target tersebut, harus ada peningkatan investasi di lahan tebu, bukan pabrik gula.