Tambah Suplai Listrik EBT, PLN Bangun PLTMh Batanghari Sumbar
PT PLN menambah pengoperasian pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) dengan mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMh) Batanghari di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Pembangunan PLTMh Batanghari di tepi Sungai Batanghari tersebut telah dimulai sejak 10 Juni 2022 oleh PT Brantas Total Energi.
Pada 11 Juni 2021, PT Brantas meneken penandatanganan perjanjian dengan PLN. Setahun setelahnya, tepatnya pada 10 Juni 2022, PT Brantas telah melengkapi prasyarat untuk memulai tahap konstruksi. Kesepakatan terpenuhinya prasyarat tersebut dinyatakan dengan Penandatanganan Sertifikat Tanggal Pembiayaan antara PT Brantas Total Energi dengan PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Barat pada Jumat (15/7) lalu.
General Manager PLN UIW Sumatera Barat, Toni Wahyu Wibowo menyatakan hampir 52% listrik yang dikonsumsi masyarakat wilayah Sumatera Barat berasal dari EBT. Adapun pembangkit berbasis EBT tersebut terdiri dari tiga pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan total kapasitas 252,91 MW dan 1 unit pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Selain itu ada dua unit pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dan belasan PLTMh.
"Pembangkit-pembangkit EBT ini memasok suplai listrik ke mayoritas pelanggan PLN UIW Sumbar dan terhubung pula dalam jaringan interkoneksi Sumatera," kata Toni dalam siaran pers, Senin (8/1).
Toni mengungkapkan, penandatanganan Sertifikat Tanggal Pembiayaan merupakan surat resmi yang menyatakan bahwa prasyarat PLTMh Batanghari sudah terpenuhi dan siap untuk memulai konstruksi pembangunan.
Direktur Utama PT Brantas Total Energi, Syaiful Arif, mengatakan perusahaannya ingin ikut berperan dalam penambahan produksi dan penggunaan energi bersih di Indonesia. Dia pun mengapresiasi PLN yang memberikan kesempatan untuk merealisasikan hal tersebut. "PT Brantas akan mengupayakan PLTMh Batanghari segera berdiri dan memajukan penggunaan EBT di ranah minang," kata Syarif.
Kementerian ESDM mencatat kapasitas pembangkit listrik tenaga energi baru terbarukan (PLT EBT) pada 2021 mencapai 11.157 megawatt (MW). Kapasitas ini di bawah target yang ditetapkan sebesar 11.357 MW. Kapasitas PLT EBT tersebut terdiri dari 6.601,9 MW tenaga air, 2.276,9 MW tenaga panas bumi, 1.920,4 MW bioenergi, 200,1 MW tenaga surya, 154,3 MW tenaga angin, dan 3,6 MW tenaga hibrida.
Kementerian ESDM berencana membangun infrastruktur EBT sebanyak 33.476 unit pada tahun ini dan akan tercatat sebagai Barang Milik Negara (BMN). Pagu anggaran yang disediakan untuk pembangunan tersebut sebesar Rp 483,1 miliar.
Tahun ini akan ada tiga unit pembangunan PLTMh dengan anggaran Rp 23,7 miliar. "Untuk 2022, masih akan ada juga Penerangan Jalan Umum (PJU), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dan Alat Penyaluran Daya Listrik (APDAL) yang akan dibangun," kata Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM Sumartono dalam media briefing secara darng, Jumat (22/7).
Adapun PLN memproyeksikan kapasitas pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan (EBT) dapat mencapai 106.354 gigawatt hours (GWh) pada 2030. Berikut grafik Databoks: