Carrefour Tahan Harga 100 Produk, Cegah Lonjakan Inflasi di Prancis

Yuliawati
Oleh Yuliawati
22 Agustus 2022, 15:14
Carrefour, Prancis
ANTARA FOTO/REUTERS/Benoit Tessier/hp/dj
Seorang wanita berdiri dekat rak kosong di supermarket Carrefour saat warga mulai menimbun bahan makanan di Gennevilliers, dekat Paris, ketika Prancis berjuang menghambat penyebaran virus corona (COVID-19), di Prancis, Jumat (13/3/2020).

Raksasa ritel asal Prancis, Carrefour, menahan atau membekukan harga 100 produk demi mencegah melonjaknya inflasi di negeri mode tersebut. Data awal Agustus menunjukkan inflasi Prancis mencapai rekor 6,8% pada Juli.

Carrefour mengatakan akan membekukan harga hingga 30 November untuk berbagai produk, mulai dari makanan hingga produk kesehatan dan pakaian.

Langkah Carrefour ini mengikuti kebijakan beberapa perusahaan Prancis lainnya. Mereka hendak membantu konsumen negara itu mengatasi rekor inflasi, setelah mendapat tekanan dari pemerintahan Presiden Emmanuel Macron.

Pada Juli, perusahaan minyak utama Prancis TotalEnergies dan raksasa pengiriman CMA CGM mengambil langkah memangkas harga. TotalEnergies mengatakan akan menurunkan harga bahan bakar di stasiun layanannya di seluruh Prancis mulai 1 September hingga akhir tahun. Selain itu, CMA CGM mengatakan akan memangkas biaya pengiriman sebesar 750 euro per kontainer untuk impor ke Prancis dari Asia.

Inflasi melonjak di seluruh dunia setelah invasi Rusia ke Ukraina, yang menyebabkan kenaikan harga energi dan pangan. Berdasarkan laporan tambahan Bank Pembangunan Asia (ADB) Asia Development Outlook 2022, inflasi negara-negara berkembang di kawasan Eropa rata-rata sebesar 32,6% (year on year/yoy) pada Juni 2022. Angka ini tertinggi dibandingkan dengan negara berkembang di kawasan lainnya. Berikut grafik Databoks: 

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...