Warga Rusia Kabur ke LN, Putin Akui Kesalahan Kebijakan Wajib Militer

Rizky Alika
30 September 2022, 17:31
Rusia, Putin
ANTARA FOTO/RUTERS/Alexander Ermochenko/aww/sad.
Anggota layanan pasukan pro-Rusia berjalan di sepanjang jalan di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Selasa (17/5/2022).

Gelombang eksodus terjadi di Rusia setelah Presiden Vladimir Putin menerapkan wajib militer. Putin mengakui kesalahannya dan bakal memperbaiki kebijakan wajib militer untuk berperang melawan Ukraina.

"Semua kesalahan harus diperbaiki dan dicegah agar tidak terjadi di masa depan," kata Putin seperti dikutip dari Reuters pada Jumat (30/9).

Advertisement

Putin tengah memikirkan nasib warganya yang tidak berpengalaman militer tapi mendapatkan surat panggilan wajib militer.

"Saya memikirkan ayah dari banyak anak atau orang yang menderita penyakit kronis atau mereka yang sudah melewati usia wajib militer," ujar dia.

Sebagai informasi, mobilisasi parsial yang ia umumkan pekan lalu tidak berjalan mulus. Adapun mobilisasi parsial ialah perekrutan warga yang berpengalaman militer untuk mengikuti wajib militer.

Namun, sejumlah warga mengaku kerabat mereka yang tidak punya pengalaman militer juga dipanggil. Menyusul hal itu, protes publik telah meluas dari pejabat dan warga kelas atas. Mereka mengeluhkan cara mobilisasi hingga pengiriman surat panggilan kepada orang yang tidak memenuhi syarat.

Imbas dari kebijakan itu, ribuan pria telah melarikan diri dari Rusia untuk menghindari wajib militer. Mereka yang keluar dari Rusia memiliki pengalaman militer dan spesialisasi yang dibutuhkan.

Namun, perekrutan sering mengabaikan catatan layanan individu, kesehatan, status pelajar, bahkan usia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement