8 Negara G20 Berminat Jadi Tuan Rumah Olimpiade, Bagaimana Kans RI?

Abdul Azis Said
15 November 2022, 15:04
G20, Olimpiade
ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/M Risyal Hidayat/nym.
Presiden International Olympic Committee (IOC) Thomas Bach (tengah) berjalan bersama Menpora Zainudin Amali (kiri), Gubernur Bali I Wayan Koster (kanan) dan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari (kedua kanan) setibanya di terminal VVIP I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Senin (14/11/2022). Kedatangan Presiden IOC tersebut untuk mengikuti KTT G20 yang akan berlangsung pada 15-16 November.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengungkapkan delapan negara anggota G20 telah menyatakan minatnya untuk menjadi tuan rumah dari gelaran Olimpiade dunia. Adapun empat negara anggota G20 dijadwalkan menjadi tuan rumah Olimpiade berikutnya setelah di Tokyo, Jepang.

"Setidaknya delapan negara G20 yang sekarang sudah menyatakan minat untuk menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade di masa depan," kata Presiden IOC Thomas Bach dalam sambutanya saat sesi makan siang KTT G20 di Bali, Selasa (15/11).

Di Depan para pemimpin negara G20, Bach juga mengingatkan pentingnya menjaga independensi keolahragaan. Dia mengatakan beberapa pemerintahan mulai mencampuradukkan antara politik dan olahraga.

Beberapa pemerintah, kata Bach, berlaku tidak adil dalam hal menyeleksi atlet-atlet mana saja yang akan dikirim ke olimpiade. Hal ini mulai terlihat terutama untuk mempersiapkan Olimpiade Paris dua tahun lagi.

"Jika olahraga menjadi seperti ini, hanya menjadi alat lain untuk mencapai target politik, olahraga internasional akan berantakan. Bahwa keputusan tentang partisipasi dan hasil atlet harus didasarkan murni pada prestasi olahraga seorang atlet," ujarnya.

Namun, Bach menilai jika politisasi olahraga mulai dinormalisasi, maka tidak mungkin olahraga menjadi kekuatan pemersatu seperti itu. Padahal, ia mengatakan gerakan olimpiade di periode seperti sekarang harusnya menjadi alat untuk menjaga agar perpecahan tidak semakin dalam.

Karena itu, ia juga memperingatkan kepada para negara yang menatre jadi tuan rumah untuk memastikan bahwa olahraga netral dari politik.

Pada April 2020 lalu, Indonesia sempat mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Namun rencana itu kemudian pupus setelah IOC memilih Brisbane, Australia sebagai host untuk Olimpiade tahun tersebut.

Komite Olimpiade Indonesia (KOI) kemudian membidik status tuan rumah Olimpiade 2036 setelah gagal menjadi penyelenggara pesta olahraga empat tahunan tersebut untuk edisi 2032.

Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari mengaku kegagalan itu tak lantas membuat pihaknya mundur, dan akan kembali membawa Indonesia maju dalam bidding tuan rumah Olimpiade 2036.

“Ibarat peribahasa genggam bara api, biar menjadi arang. Artinya, lakukan segala sesuatu dengan kesabaran. Penetapan (Brisbane) tidak membuat kami mundur (menjadi tuan rumah Olimpiade),” kata pria yang akrab disapa Okto itu dikutip dari Antara pada Juli 2021.

Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...