Antisipasi Produksi Minyak Turun, SKK Migas Genjot Pengeboran Sumur

Muhamad Fajar Riyandanu
29 November 2022, 13:00
minyak, skk migas
ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Petugas berkomunikasi saat memeriksa Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3, Desa kalentambo, Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas mencatat pengeboran 616 sumur pengembangan, atau lebih banyak 165% dibandingkan Oktober 2021 yang sebanyak 373 sumur. Angka ini masih lebih tinggi ketimbang realiasi pengeboran sumur pengembangan tahun 2021 yang sejumlah 480 sumur.

Melihat perkembangan itu, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, optimistis realisasi program utama hulu migas 2022 akan melampaui target yang telah ditetapkan dalam work, program & budget (WPnB) 2022.

“Proyeksi realiasi pengeboran sumur pengembangan tahun 2022 sebesar 800 sumur atau lebih tinggi dibandingkan dari yang telah ditetapkan di WPnB 2022 sebesar 790 sumur," kata Dwi, Selasa (29/11).

Untuk mendukung pelaksanaan program pengeboran, saat ini jumlah rig yang beroperasi sebanyak 40 rig, 30 di antaranya rig onshore dan 10 offshore. Total investasi pengeboran mencapai US$1,73 miliar (ytd) dari outlook US$1,98 miliar dan proyeksi dalam WPnB 2022 sebesar US$2,66 miliar.

Selanjutnya, untuk menjaga tingkat produksi minyak dan gas supaya tak terus menurun, SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) meningkatkan kegiatan workover dan well service (WOWS)

Adapun workover merupakan kegiatan pengerjaan ulang atas sebuah sumur minyak yang sudah ada. Kegiatan ini dilakukan untuk mempertahankan produksi lewat cara-cara mengubah atau mengolah zona produksi atau mengganti zona produksi. Adapun Well Service adalah perawatan sumur minyak yang dilakukan secara rutin untuk mempertahankan produksi tanpa mengubah zona produksi.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...