BPS Jelaskan Pangkal Soal Kisruh Data Stok Beras Kementan dengan Bulog

Nadya Zahira
29 November 2022, 18:50
beras, bulog
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/hp.
Pekerja memindahkan karung beras di Gudang Bulog Divre Sumatera Barat, di Padang, Kamis (24/11/2022).

Badan Pusat Statistik atau BPS buka suara soal kisruh perbedaan data stok beras dengan Badan Urusan Logistik (Bulog). Data BPS yang menjadi acuan Kementerian Pertanian menganggap stok beras nasional melimpah atau surplus.

Sebaliknya Bulog menganggap stok beras dalam keadaan kritis. Bulog kesulitan menyerap gabah dan beras dari petani sehingga tak bisa memenuhi cadangan 1,2 juta ton.

Advertisement

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Muhammad Habibullah mengatakan terdapat perbedaan mengumpulkan data antara BPS-Kementan dan Bulog.

BPS melakukan survei neraca beras berdasarkan area yang sudah disepakati oleh banyak pihak mulai dari Kementan dan Badan Pangan Nasional.

"Kalau kita lihat data yang dihasilkan dari BPS, perkiraan konsumsi itu sebesar 2,5 juta ton per bulan yakni pada bulan-bulan tertentu surplus terutama pada bulan panen," ujar Habibullah.

Dari hasil survei itu, BPS menyimpulkan stok beras dalam keadaan surplus pada periode 2019 sampai dengan Juni 2022.

"Jadi suplus kalau dikurangi antara konsumsi dengan produksi," kata dia.

Habibullah juga menjelaskan perbedaan data antara Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional. Sebelumnya Kementerian Pertanian menyatakan bahwa stok beras saat ini mencapai 8-9 juta ton. Adapun Badan Pangan Nasional menyatakan bahwa data stok beras saat ini mencapai 6,2 juta ton.

Terkait perbedaan itu, Habibullah menyatakan, kedua lembaga pada awalnya menggunakan data produksi dari BPS. Namun, kemudian masing-masing lembaga memperbaharui data masing-masing dengan cara yang berbeda-beda.

Dia menyebutkan saat ini antar lembaga sedang berembuk menyusun neraca komoditas. "Teman-teman dari Bapanas dan Kementan mencoba menyusun neraca komoditas, saya hadir untuk memaparkan persoalan itu dan tidak ada masalah," ujar Habibullah.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement