Status Awas Gunung Semeru Belum Diturunkan, Ini Alasannya

Andi M. Arief
5 Desember 2022, 15:57
Gunung Semeru
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/wsj.
Awan panas meluncur dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021).

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status Gunung Semeru di Jawa Timur menjadi Level IV atau Awas sejak Minggu (4/12). PVMBG belum akan menurunkan status Gunung Semeru melihat perkembangan situasi saat ini.

Koordinator Gunung Api PVBMG Oktori Prambada mengatakan frekuensi aktivitas gempa di Gunung Semeru saat ini masih tinggi. Selain itu, Semeru menyemburkan magma dengan sangat intensif.

"Kami biarkan saja Semeru menyelesaikan tugasnya untuk menyeimbangkan alam seperti ini. Enggak selamanya juga Semeru marah-marah seperti ini, kasih waktu saja," kata Oktori kepada Katadata.co.id, Senin (5/12).

Peneliti Bumi Madya PVMBG, Agus Budianto, menjelaskan status Awas ini untuk memberikan peringatan bahaya kepada masyarakat yang bermukim di kawasan rawan bencana tersebut. Masyarakat diminta keluar dari daerah tersebut.

"Ketika kami menaikkan (status) menjadi Awas berarti ada ancaman yang bisa terjadi kepada warga yang masih berada di kawasan rawan bencana," kata Agus.

Agus menuturkan masyarakat yang berada di luar peta kawasan rawan bencana tidak perlu khawatir terhadap dampak yang timbul akibat erupsi yang terjadi di Gunung Semeru.

Pada pukul 12.00 WIB, 4 Desember 2022, PVMBG telah menaikkan status Gunung Semeru dari sebelumnya Level III atau Siaga menjadi Level IV atau Awas.

PVMBG merekomendasikan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 17 kilometer, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 19 kilometer.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh petugas pos pantau Gunung Semeru, hari ini, pukul 06.00 WIB sampai 12.00 WIB, gunung api tersebut tercatat mengalami 18 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 16 sampai 23 milimeter dan lama gempa 85 sampai 115 detik.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...