Kontribusi Manufaktur Merosot, INDEF Sebut Gejala Deindustrialisasi

Nadya Zahira
5 Januari 2023, 17:07
industri manufaktur
ANTARA FOTO/UMARUL FARUQ
Pekerja memproduksi lampu tenaga surya hemat energi saat peresmian pabrik PT Santinilestari Energi Indonesia di kawasan Ngerong, Gempol, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (25/7/2019).

Kontribusi sektor industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB terus mengalami penurunan. Institute for Development of Economics and Finance atau Indef menyebut hal tersebut sebagai gejala deindustrialisasi.

Kontribusi industri manufaktur terhadap PDB pada 2021 sebesar 29,1%. Namun, hingga kuartal ketiga 2022, kontribusinya sebesar 18%.

"Sektor industri manufaktur kita mengalami perlambatan sebelum waktunya, sebelum mencapai titik optimal nya,” ujar Ekonom Senior Indef Faisal Basri, dalam acara Catatan Awal Tahun Indef 2023, Kamis (5/1).

Faisal mengatakan, bahwa pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia juga mengalami penurunan paling tajam jika dibandingkan dengan beberapa negara lainnya. Sehingga, sebentar lagi industri manufaktur di Indonesia akan dikalahkan dengan Vietnam.

“Sebentar lagi disalib oleh Vietnam, dan jauh di bawah Cina, Thailand dan Malaysia," kata Faisal.

Industri manufaktur merupakan faktor pembentuk kelas ekonomi menengah yang kuat. "Jadi kalau industrinya lemah, kelas menengahnya menjadi 'memble',” ujar Faisal.

Pertumbuhan manufaktur menyebabkan Indonesia harus terus bergantung pada ekspor komoditas. Faisal menyebut menggenjot ekspor komoditas hanya memerlukan tenaga, bukan mengandalkan otak. "Jadi bisa kita lihat struktur ekspor kita juga jomplang, negara-negara lain lebih mengandalkan otak," kata Faisal.

Industri manufaktur di Indonesia itu minim diversifikasinya atau sangat bergantung pada segelintir sub sektor industri. Dua jenis industri andalan yakni industri makanan dan minuman kontribusinya sudah hampir 40%, dan industri kimia farmasi dan herbal itu menyumbang 50% dari total industri manufaktur non migas.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...