PKB Gadang Cak Imin Presiden 2024, Wakilnya Bisa Prabowo atau Anies

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengajukan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon presiden 2024 mendatang. Wakil Ketua Umum Jazilul Fawaid mengatakan keputusan itu berdasarkan hasil muktamar partai.
Dia mengatakan PKB tak mempermasalahkan siapa yang akan mendampingi Cak Imin sebagai cawapres. Mereka berharap Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto atau mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa mendampingi Muhaimin.
"Mudah-mudahan Gus Muhaimin Presiden, nanti wakilnya mau siapa, Pak Prabowo juga boleh, Pak Anies juga boleh, terserah," kata Jazilul dalam sambutannya di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (21/2).
Jazilul mengatakan meskipun PKB telah menjalin koalisi dengan Gerindra, kini belum disepakati siapa yang akan diusung sebagai capres-cawapres koalisi tersebut.
PKB berharap pasangan bakal calon yang akan disung koalisi partainya dengan Gerindra akan diumumkan sebelum bulan Ramadan.
Selain berkolaborasi dengan Gerindra, PKB juga mendekati Partai Golkar. Muhaimin bertemu Ketua Umum Golkar bukan untuk membentuk koalisi baru. Ia hanya ingin mengutarakan agar Golkar bersedia bergabung ke dalam koalisi PKB-Gerindra.
Sejak Agustus 2022 PKB dan Gerindra telah menyatakan komitmen untuk bersama-sama dalam menghadapi pemilu dan pemilihan presiden 2024. Keduanya juga telah mendirikan sekretariat bersama untuk pemenangan pemilu dan pemilihan presiden.
"Justru sekarang kami mengajak Golkar untuk bergabung," kata Muhaimin.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu mengatakan selain dengan Golkar, PKB dan Gerindra akan terus membuka komunikasi dengan semua partai. "Semua, semua partai kami ajak bicara, kami undang kami ajak bicara," ujar Muhaimin lagi.
Sebelumnya, Sabtu (14/1), Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan hasil Ijtima Ulama Nusantara, yang digelar PKB pada 13-14 Januari 2023, merekomendasikan Muhaimin Iskandar maju sebagai bakal capres atau cawapres pada Pilpres 2024. Menurut dia, para ulama juga memberikan batas waktu agar PKB segera menentukan nama capres dan cawapres yang diusungnya sebelum Ramadan.
"Sesegera mungkin (menentukan), tetapi para kiai memberikan batas waktunya. Kalau bisa sebelum puasa, sebelum Maret berarti, ya, paling lambat," ujar Jazilul.