Kemendag Usut Temuan Singapura soal Babi Terpapar Virus Asal Batam

Nadya Zahira
4 Mei 2023, 16:34
Sentra peternakan babi di Denpasar, Bali, Senin (13/3).
ANTARA FOTO/Wira Suryantala
Sentra peternakan babi di Denpasar, Bali, Senin (13/3).

Kementerian Perdagangan atau Kemendag mendalami temuan Badan Pangan Singapura yang menyebutkan ekspor babi hidup dari Pulau Bulan, Batam, positif mengidap virus flu Afrika atau African Swine Fever (ASF). Indonesia mengalami kerugian dengan kasus tersebut.

"Kami mendalami dulu penemuannya seperti apa, dan kita akan lakukan cek ke produsen yang ditemukan virus itu," ujar Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat pada Kamis, (4/ 5).

Pemerintah Singapura telah memberhentikan sementara impor babi hidup dari Indonesia. Penghentian impor tersebut membuat Indonesia kehilangan pendapatan ekspor. Selama ini, Indonesia menyuplai 15% kebutuhan daging babi untuk warga Singapura.

Didi mengatakan kasus ini seharusnya tidak terjadi jika importir mengikuti alur pengecekan sebelum mengirim atau mengekspor babi tersebut. Pemeriksaan harus dilakukan sesuai prosedur impor yang telah ditentukan oleh negara tujuan.

"Tentu langkah tersebut untuk meminimalisir kerusakan produk akibat virus maupun faktor lainnya," kata Didi.

Kemendag akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk melakukan pengawasan terhadap wilayah peternakan di Pulau Bulan, Batam itu. Sehingga, kasus virus flu ASF pada babi itu tidak terjadi lagi.

"Jadi pemerintah akan melakukan pengetatan batas zonasi sehingga tidak ada babi hidup yang keluar dari Batam, jangan sampai penularannya makin luas," tegas Didi.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...