Pertamina Mulai Uji Coba Batasi Distribusi Pertalite Lewat MyPertamina

Muhamad Fajar Riyandanu
8 Mei 2023, 15:08
Pengendara menunjukkan aplikasi MyPertamina saat mengisi bahan bakar pertalite di Bandung, Jawa Barat, Jumat (1/7/2022).
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.
Pengendara menunjukkan aplikasi MyPertamina saat mengisi bahan bakar pertalite di Bandung, Jawa Barat, Jumat (1/7/2022).

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mulai menguji coba pengetatan distribusi BBM Pertalite meski pemerintah belum menetapkan regulasi terkait seleksi konsumen BBM bersubsidi. Langkah ini lanjutan dari sosialisasi program Subsidi Tepat MyPertamina.

Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman, mengatakan Pertamina mulai memberikan limit pembelian 20 liter atau Rp 200.000 per SPBU kepada konsumen yang belum mendaftarkan kendaraannya ke Program Subsidi Tepat MyPertamina. Sedangkan pelanggan yang sudah tercatat di Program Subsidi Tepat MyPertamina akan memperoleh kesempatan membeli Pertalite sebanyak 120 liter.

"Sebanyak 120 liter ini sudah sangat cukup karena umumnya Pertalite itu untuk konsumen kendaraan pribadi. Berbeda dengan Solar untuk kendaraan niaga yang kebutuhan bahan bakarnya besar," kata Saleh dalam Energy Corner CNBC pada Senin (8/5).

Saleh menjelaskan sejumlah stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) Pertamina di beberapa daerah mulai menerapkan pengetatan penjualan Pertalite. Hal itu dilandasi oleh keterbatasan kuota tahunan yang diterima oleh tiap-tiap SPBU.

Pembatasan penyaluran itu merupakan inisiatif dari masing-masing pengelola SPBU untuk mempertahankan jatah kuota Pertalite agar mencukupi hingga akhir tahun. BPH Migas memberikan jatah kuota BBM bersubsidi Pertalite dan Solar secara berjenjang mulai dari kuota Provinsi, Kabupaten/Kota hingga alokasi ke SPBU.

"Kami memberikan kuota kepada SPBU. Ada SPBU yang kuotanya sudah hampir habis karena permintaannya tinggi, sehingga apa boleh buat di bulan tertentu mereka harus mengurangi penyaluran Pertalite," ujar Saleh.

Kendati demikian, Saleh mengatakan bahwa BPH Migas belum merilis regulasi soal pembatasan penjualan Pertalite. Menurut Saleh, apabila masyarakat menemui SPBU yang membatasi penjualan Pertalite, maka konsumen bisa membeli Pertalite tambahan di SPBU lainnya.

Dia juga meminta kepada masyarakat untuk segera mendaftarkan kendaraan ke Program Subsidi Tepat MyPertamina. Data yang diinput oleh konsumen akan diolah menjadi basis perhitungan besaran kuota BBM bersubsidi secara tahunan. Proyeksi tersebut diharap sanggup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi BBM bersubsidi setahun penuh sehingga pemerintah tak perlu menambah alokasi kuota di pertengahan tahun.

"MyPertamina ini supaya kami bisa tahu kebutuhan rIilnya berapa, sehingga kami bisa siapkan dengan baik. Tapi kalau tidak, akan terus terjadi kemungkinan penyalahgunaan dan konsumen yang berulang-ulang mengisi BBM subsidi," kata Saleh.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...