Langkah Kompak Koalisi Perubahan Usai Johnny Plate Ditahan Kejagung
Kejaksaan Agung menahan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate setelah menetapkannya sebagai tersangka dugaan korupsi base transceiver station (BTS). Posisi Plate yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai NasDem pun sudah digeser.
Partai NasDem merupakan salah satu anggota Koalisi Perubahan untuk Perbaikan (KPP) bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketiganya hendak memajukan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden pada Pilpres 2024.
Lantas, bagaimana nasib Koalisi Perubahan dengan terjeratnya Johnny Plate sebagai tersangka dugaan korupsi BTS?
Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, terjeratnya Johnny dalam perkara yang merugikan negara lebih dari Rp 8 triliun tersebut tidak berpengaruh pada koalisi.
“Proses ini tidak berpengaruh apa-apa terhadap koalisi perubahan. Kami tetap solid," kata Herzaky dalam keterangannya, Kamis (18/5).
Ia mengatakan, Partai Demokrat menghormati proses hukum yang tengah berjalan. Meski demikian, ia menyampaikan empati terhadap Johnny dan Partai NasDem.
"Kami berempati dan turut mendoakan bapak Johnny Plate dan Partai NasDem agar bisa segera menemukan jalan keluar yang terbaik," katanya.
Sama halnya dengan Partai Demokrat, PKS pun mengatakan terjeratnya Johnny tak berpengaruh pada koalisi. Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan, dengan kondisi sekarang, KPP tetap berkomitmen untuk memenangkan Anies dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Insya Allah Koalisi Perubahan tetap solid dan tetap fokus pada proses pemenangan calon presiden Anies Baswedan," kata Syaikhu, dalam keterangannya, Kamis (18/7).
Syaikhu memuji sikap Surya Paloh yang dinilainya sebagai negarawan yang menghormati hukum. Ia meyakini, dengan sikap Paloh tersebut maka penahanan Johnny Plate tidak akan mengurangi kekuatan koalisi.