Nasaruddin Umar Proyeksi Politik Identitas Mereda pada Pemilu 2024

Andi M. Arief
19 Mei 2023, 14:00
Ribuan umat Islam melaksanakan salat Jumat saat Aksi Bela Islam III membludak hingga ke jalan MH Thamrin, Jakarta.
Arief Kamaludin|KATADATA
Ribuan umat Islam melaksanakan salat Jumat saat Aksi Bela Islam III membludak hingga ke jalan MH Thamrin, Jakarta.

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar memperkirakan praktik politik identitas akan mereda pada Pemilu 2024 dibandingkan 2019. Politik identitas pernah massif dimanfaatkan selama Pemilu 2019.

Nasaruddin praktik politik identitas akan berkurang karena masyarakat semakin matang dalam beragama dan berpolitik. "Kematangan beragama, kematangan berpolitik masyarakat Indonesia makin bagus. Coba saja lihat, berbeda partai politik, tetapi bisa makan bareng, bisa saling bayarin," kata Nasaruddin di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jumat (19/5).

Faktor lain yang penting, kata Nasaruddin, kelompok anak muda di bawah umur 30 tahun memiliki tingkat toleransi yang lebih bagus dari generasi yang lebih tua. Dalam Pemilu 2024, KPU memproyeksikan jumlah pemilih generasi muda mencapai 60 persen dari total pemilih pada Pemilu 2024.

Dia tidak memungkiri bahwa politik identitas memiliki efektivitas mengumpulkan suara. Namun, strategi kampanye tersebut dapat mencederai solidaritas bangsa. Nasarudin mendata isu-isu keagamaan selalu muncul selama Pemilu sejak 1970-an dan berdampak buruk dalam kehidupan masyarakat.

Untuk meminimalkan politik identitas, Nasaruddin bersama tokoh dari agama lain telah menciptakan peta jalan untuk mematangkan kesadaran umat beragama. Tujuannya agar masyarakat tidak mudah terpancing provokasi selama kampanye Pemilu 2024.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...