Bantah Isu Penjegalan Capres, Mahfud Ingatkan Kubu Anies Kompak

Yuliawati
Oleh Yuliawati
2 Juni 2023, 10:16
Mahfud MD memberikan keterangan kepada wartawan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/5/2023).
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.
Mahfud MD memberikan keterangan kepada wartawan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/5/2023).

Langkah cawe-cawe atau campur tangan Presiden Jokowi dalam Pemilu 2024 memunculkan isu penjegalan bakal calon presiden Anies Baswedan. Menkopolhukam Mahfud MD menyatakan pemerintah bakal menjamin hak masing-masing kandidat untuk maju dalam Pilpres 2024.

"Pemerintah lindungi haknya, tak ada penjegalan," kata Mahfud usai upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende, Nusa Tenggara Timur, Kamis (1/6).

Mahfud menilai, isu penjegalan sengaja dihembuskan menjelang Pemilu 2024. "Itu bagian dari perlombaan konstestasi politik yang mengatakan ada penjegalan mungkin agar pendukungnya muncul," kata dia.

Sebaliknya, Mahfud menyarankan agar pengusung Anies yakni Koalisi Perubahan untuk Persatuan kompak. "Saya katakan usahakan di berbagai forum agar koalisi pendukung Anies ini kompak, agar Anies mendapat tiket tidak dijegal oleh internalnya sendiri," ujar Mahfud.

Kubu Anies Khawatir Dijegal

Sebelumnya, bakal calon presiden yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang menyatakan bakal ‘cawe-cawe’ jelang pelaksanaan pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Menurut Anies, sejak pernyataan itu tersiar ke publik, ia mendapat banyak pesan. 

"Semenjak malam hingga tadi siang, kami banyak sekali menerima ungkapan, aspirasi, kekhawatiran," kata Anies di Kawasan Jakarta Selatan, Selasa (30/5).

Mayoritas pesan yang diterima Anies mengenai kekhawatiran akan adanya penjegalan dirinya untuk ikut dalam kontestasi pilpres. Para pendukung menurut Anies juga khawatir akan adanya upaya kriminalisasi dan ketidaknetralan Presiden dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. "Ada kekhawatiran penjegalan, kekhawatiran kriminalisasi, dan caleg mendapat perlakuan tidak fair," kata Anies. 

Advertisement

Anies berharap apa yang ditakutkan oleh para pendukung hanya terdorong rasa khawatir. Ia meminta penyelenggara dan penegak hukum tetap profesional dalam menjalankan tugas. 

"Kami berharap kekhawatiran yang diungkapkan itu tidak benar, itu adalah kekhawatiran saja dan dalam kenyataannya kami berharap Pemilu tetap seperti semula, Pilpres tetap seperti semula," kata Anies.

Lebih jauh Anies menegaskan setiap kandidat caleg dan capres mempunyai hak yang sama dalam berkampanye. Para kandidat menurut dia juga berhak mendapatkan perlakuan yang sama.

Istana Jelaskan Maksud Cawe-cawe Jokowi

Pernyataan cawe-cawe yang disampaikan Jokowi dibenarkan oleh Istana. Namun Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan tujuan cawe-cawe yang dimaksud Jokowi bahwa Jokowi berharap agar pemimpin selanjutnya dapat mengawal dan melanjutkan kebijakan-kebijakan strategis. Sebagian kebijakan yang dimaksud adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara, hilirisasi, dan transisi energi bersih. 

Selain itu, Jokowi ingin memastikan peserta Pemilu serentak 2024 dapat berkompetisi secara bebas dan adil. "Presiden akan menjaga netralitas TNI, Polri, dan ASN. Presiden ingin pemilih mendapat informasi dan berita yang berkualitas tentang peserta Pemilu," kata Bey kepada wartawan, Senin (29/5). 

Bey mengatakan Kepala Negara berharap pemilih bisa mendapatkan informasi dan berita terkait Pemilu yang berkualitas. Dengan demikian, pemerintah dapat mencegah berita bohong, dampak negatif kecerdasan buatan, dan kampanye hitam lewat media sosial dengan lebih baik. J

Bey menjelaskan Jokowi berkepentingan agar Pemilu 2024 terselenggara dengan baik dan aman. Hal tersebut dinilai dapat meniadakan polarisasi maupun konflik sosial di masyarakat. Bey menyebut Jokowi akan menghormati dan menerima pilihan rakyat. Menurutnya, Jokowi akan membantu transisi kepemimpinan nasional dengan sebaik-baiknya.

News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait