Media Online dengan Sistem Berbayar di AS Sukses Gaet Jutaan Pelanggan
Beberapa media media online di Amerika Serikat sukses menerapkan sistem berbayar yang membuat mereka menangguk untung dan mampu membiayai kegiatan produksi. Media bisnis asal Amerika Serikat (AS) The Wall Street Journal (WSJ) baru saja berhasil menggaet 2 juta pelanggan digital.
WSJ menyusul kesuksesan The New York Times yang memiliki 5,2 juta pelanggan untuk media cetak dan digital, dengan 3,42 juta merupakan pelanggan berita digital hingga akhir 2019.
Lewat model bisnis media online berbayar, WSJ memperoleh kenaikan jumlah pelanggan sebesar 13% pada kuartal keempat tahun lalu. Unit penerbit perusahaan yakni Dow Jones, juga mencapai 3,5 juta pelanggan digital. Grup media perusahaan, News Corp, mengatakan bahwa pendapatan (revenue) perusahaan pun telah meningkat.
(Baca: Pendapatan Iklan YouTube Capai Rp 207,5 Triliun Tahun Lalu)
CEO News Corp Robert Thomson mengatakan, Dow Jones telah melampaui The New York Times dalam pertumbuhan pendapatan pada kuartal terakhir tahun lalu. "Pendapatan Dow Jones meningkat sebesar 4% pada kuartal terakhir, dibandingkan dengan 1% untuk The New York Times," ujar Robert seperti dikutip dari NiemanLab, beberapa waktu lalu.
Robert mengklaim bahwa Dow Jones secara signifikan 'lebih digital' daripada The New York Times, dengan 62% pendapatan digital seperti laporan perusahaan pada akhir tahun fiskal, termasuk Bisnis Informasi Profesional yang diklaimnya berkembang.
Tercatat, total langganan digital di Dow Jones tumbuh sebesar 17% pada kuartal terakhir, dengan pelanggan digital untuk The Wall Street Journal naik 13%. Sedangkan, di Dow Jones, media digital menyumbang sekitar 57% dari pendapatan sirkulasi konsumen dibandingkan The New York Times sebesar 44%.
(Baca: Bersaing Ketat dengan Facebook, TikTok Gaet iFlix Perkuat Pasar Asia)
Robert mengatakan, pendapatan iklan Dow Jones pada kuartal Oktober-Desember pun melampaui The New York Times, di mana menurutnya iklan digital perusahaan meningkat pada kuartal pertama tahun ini.
Strategi media online yang menerapkan sistem berbayar dianggap efektif, terutama bagi para pelanggan kelas atas. WSJ yang memiliki pembaca berlatar belakang keuangan dan bisnis menarik biaya berlangganan US$ 39 per bulan. Sedangkan, The New York Times dengan pembaca lebih umum menarik sekitar US$ 18 per bulan.
Meski demikian, kedua media tersebut belum dapat menyaingi percetakan surat kabar nasional The Washington Post. Pasalnya, media ini mencakup target pelanggan skala nasional dengan laporan utama mengenai isu politik.
Namun, dari jumlah pelanggan digital, The Washington Post tak sebesar WSJ dan New York Time. Pada akhir 2018, jumlah pelanggan digital mereka tercatat sebanyak 1,5 juta.
(Baca: Dikritik Economist, Istana Bantah Kebijakan Populis Jelang Pilpres)