Begini Cara Konsultan Politik Trump Manfaatkan 50 Juta Data Facebook

Desy Setyowati
23 Maret 2018, 21:23
Facebook
YouTube
Skandal pencurian data membuat saham Facebook anjlok.

Lembaga konsultan politik Cambridge Analytica menjadi sorotan dunia setelah terbongkar mengakses data sekitar 50 juta pengguna Facebook untuk kepentingan kampanye pemenangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pencurian data dilakukan lewat aplikasi kuis kepribadian yang dibuat seorang peneliti Universitas Cambridge, Aleksandr Kogan, pada 2013.

Berikut beberapa poin yang menjelaskan bagaimana Cambridge Analytica memanfaatkan data Facebook untuk kepentingan kampanye politik:

1. Mengumpulkan data lewat aplikasi kuis

Aplikasi yang dibuat Kogan yakni "thisisyourdigitallife" diujikan pada Juni 2014. Lewat aplikasi berbentuk kuis, sebanyak 300 ribu orang mengikuti tes detail kepribadian/pandangan politik yang mempersyaratkan mereka masuk ke akun Facebook.

Kuis yang dikembangkan Kogan mensyaratkan pengguna menyertakan informasi diri seperti riwayat pendidikan, tempat dan tanggal lahir, daftar teman, isi timeline, konten yang disukai, foto yang diunggah dan di-tag oleh teman, hingga alamat Internet Protocol (IP). Dengan kemampuan akses ke daftar teman, maka data  jutaan pengguna Facebook yang lain pun dapat terakses.

(Baca juga: Lewat Twitter, Pendiri WhatsApp Serukan Boikot Facebook)

2. Akses ke pola psikologi

Selain dapat mengakses beragam data pribadi, aplikasi ini juga mengoleksi daftar kesukaan ('like') para pengguna, juga data jenis orang yang diikuti, sumber berita yang dibaca, juga tindakan dan reaksi terhadap suatu isu. Akses data ini membuat Cambridge Analytica mampu memetakan pola psikologi dari pengguna termasuk mengetahui afiliasi politik seseorang.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...