Riset FEB UI: Kontribusi Ekonomi Go-Jek Capai Rp 9,9 Triliun

Dimas Jarot Bayu
22 Maret 2018, 14:21
GO-JEK
GO-JEK
Gojek.

Riset dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menunjukkan kontribusi Go-Jek sebesar Rp 9,9 triliun per tahun terhadap perekonomian Indonesia. Nilai tersebut didapatkan dari kontribusi penghasilan mitra pengemudi Go-Jek sebesar Rp 8,2 triliun dan melalui mitra UMKM sebesar Rp 1,7 triliun setiap tahunnya.

LD FEB UI mengadakan riset pada Oktober-Desember 2017 terhadap 3.315 mitra pengemudi, 806 mitra UMKM, serta 3.465 konsumen. Survei dilakukan di Denpasar, Balikpapan, Bandung, Jabodetabek, Yogyakarta, Makassar, Medan, Palembang, dan Surabaya bekerja sama dengan Go-Jek. Survei ini memiliki margin of error +/- 5%.

Peneliti LD FEB UI Paksi C.K Walandaow mengatakan, para mitra pengemudi memberikan tambahan Rp 682,6 miliar per bulan yang masuk ke ekonomi nasional semenjak bergabung dengan Go-Ride. Ini karena mitra pengemudi merasakan kenaikan pendapatannya 44% setelah bergabung dengan Go-Jek.

Setelah bergabung dengan Go-Jek, pendapatan rata-rata seluruh mitra pengemudi sebesar Rp 3,31 juta. Pendapatan rata-rata sebagai mitra pengemudi penuh waktu sebesar Rp 3,48 juta per bulan.

"Rata-rata pendapatan pengemudi lebih besar 1,25 kali daripada rata-rata upah minimum kota di sembilan wilayah yang disurvei sebesar Rp 2,8 juta," kata Paksi di Hong Kong Cafe, Jakarta, Kamis (22/3).

(Baca juga: Berkah Go-Food bagi Pisang Goreng Bu Nanik)

Paksi menjelaskan, 86% mitra pengemudi merasa puas dengan penghasilannya. Karenanya, mitra pengemudi merasa bahwa kualitas hidupnya lebih baik (80%) dan jauh lebih baik (10%) setelah bergabung dengan Go-Jek.

Adapun, 52% mitra pengemudi merasa diuntungkan oleh hubungan kemitraan dengan Go-Jek. Sebanyak 97% mitra pengemudi juga merasa puas dengan fleksibilitas yang didapatkannya selama bergabung dengan Go-Jek.

Selain itu, Paksi mengatakan jika Go-Jek turut menyumbang pengurangan pengangguran karena membuka kesempatan kerja. Berdasarkan survei LD FEB UI, sebanyak 15% mitra driver yang bergabung dengan Go-Jek sebelumnya tidak memiliki pekerjaan.

"Go-Jek mengurangi tekanan pengangguran dengan memperluas kesempatan kerja," kata dia.

Adapun, LD FEB UI memperkirakan terdapat tambahan Rp 138,6 miliar per bulan yang masuk ke ekonomi nasional semenjak mitra UMKM bergabung dengan Go-Food. Sebab, sebanyak 43% mitra UMKM mengaku mengalami kenaikan omzet pasca bergabung dengan Go-Jek.

Halaman:
Editor: Yuliawati
    Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

    Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

    Ikuti kami

    Artikel Terkait

    Video Pilihan
    Loading...