Raja Ekonomi Digital, Tiongkok Kuasai 42% Transaksi E-commerce Dunia

Dimas Jarot Bayu
8 Desember 2017, 11:52
Tech in Asia
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi.

Tiongkok menjadi kekuatan yang makin diperhitungkan dalam sektor ekonomi digital di seluruh dunia. Pasalnya, Tiongkok telah mampu membentuk lanskap digital dan membangun komersialisasi melampaui batasan negaranya sendiri.

"Ekonomi digital Tiongkok merupakan cerita tentang kesuksesan komersial dan ketertarikan investor," ujar Senior Fellow Mckinsey Global Institute Jeongmin Soeng dalam seminar Annual International Forum on Economic Development and Public Policy di Jakarta, Kamis (7/12).

Berdasarkan data McKinsey, nilai transaksi retail e-commerce di Tiongkok naik pesat dalam satu dekade terakhir. Pada 2005, nilai transaksi e-commerce Tiongkok di bawah 1% dari total nilai transaksi e-commerce dunia US$ 495 miliar.  Sedangkan transaksi e-commerce di Amerika Serikat mencapai 35%.

Namun, pada tahun 2016 lalu, kedudukannya sudah berbalik. Porsi transaksi e-commerce di Tiongkok membengkak menjadi 42,4% dari total transaksi e-commerce dunia sebesar US$ 1,91 triliun. Adapun, porsi transaksi e-commerce AS turun menjadi 24,1%.

Sedangkan nilai pembayaran melalui mobile payment di Tiongkok pada 2016 sebesar US$ 790 miliar. Angka tersebut 11 kali lebih besar dibandingkan Amerika yang hanya sebesar US$ 74 miliar.

(Baca: Modal Tiongkok Guyur Startup Lokal)

Tiongkok juga memiliki 34% dari 262 unicorn di seluruh dunia pada Juni 2016. Jumlah tersebut memiliki nilai valuasi sebesar 43% dari total US$ 883 miliar untuk seluruh unicorn di dunia. Unicorn adalah perusahaan perintis (startup) yang memiliki nilai lebih US$ 1 miliar.

Modal ventura Tiongkok pun semakin fokus pada sektor digital. Secara keseluruhan, modal ventura Tiongkok telah berkembang pesat dari hanya US$ 12 miliar pada 2011-2013 menjadi US$ 77 miliar. Mayoritas investasi modal ventura Tiongkok ada pada teknologi digital seperti big data, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dan perusahaan teknologi keuangan.

"Tiongkok berada di posisi tiga besar di dunia untuk investasi modal ventura pada jenis teknologi digital utama, termasuk realitas virtual, kendaraan otonom, percetakan 3D, robotika, pesawat tak berawak, dan AI," kata Jeongmin.

(Baca juga: Tambah Investasi Rp 13 Triliun, Alibaba Borong Saham Lazada)

Jeongmin mengatakan, ada tiga faktor yang mendorong pengembangan ekonomi digital di Tiongkok. Faktor pertama yang memungkinkan cepatnya komersialisasi dalam skala besar yakni besarnya pasar muda di Tiongkok.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...