Diblokir Facebook dkk, Trump Buat Kantor Virtual di 45office.com
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat situs pribadi bernama 45office.com untuk mempublikasikan pandangan dan kegiatannya bersama istrinya Melania Trump. Langkah ini ditempuh Trump setelah Facebook, Twitter, hingga Google memblokir akunnya sejak kerusuhan di AS awal tahun ini.
Di situsnya itu Trump membagikan berbagai informasi seperti biografi dan foto-foto dirinya. Ada foto di mana Trump digambarkan naik pesawat Air Force One, lalu menyapa pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un. Ada juga foto ia mencium bayi. Kemudian, foto Trump dan istrinya saat pesta dansa perdana serta makan malam di Gedung Putih.
"Donald J. Trump berkomitmen untuk melestarikan warisan pemerintahannya yang luar biasa, sekaligus memajukan agenda America First," dikutip dari situs web-nya pada Rabu (31/3).
Selain publikasi, melalui situs itu juga Trump mengundang orang untuk berbagi pemikiran melalui formulir online. Ada juga halaman bagi media untuk bertanya. Pengunjung situs juga dapat mengajukan undangan kepada Trump dan istrinya atau meminta permohonan ucapan salam untuk acara khusus.
Sebelumnya Trump dikabarkan berencana membuat platform media sosial sendiri. Rencana tersebut diungkapkan oleh mantan penasihat senior sekaligus jur bicara kampanye Trump saat pemilihan presiden (Pilpres) AS 2020, Jason Miller.
Ia mengatakan, Trump berencana merilis platform ini dalam beberapa bulan ke depan. "Semua orang akan menunggu dan melihat apa yang akan Trump lakukan, tetapi ini akan menjadi platform-nya sendiri," kata Miller dikutip dari The Guardian, Senin (22/3).
Namun, Miller tidak memerinci format dan cara kerja media sosial itu. Ia hanya mengatakan bahwa platform ini menargetkan puluhan juta pengguna.
"Platform baru ini akan menjadi besar dan semua orang menginginkannya. Dia (Trump) akan membawa jutaan bahkan puluhan juta orang ke platform baru," ujarnya.
Akun media sosial Trump sebelum diblokir berhasil menggaet banyak pengikut. Di Twitter misalnya, akun @realDonaldTrump memiliki 88 juta pengikut (follower) dan di Instagram sekitar 24,4 juta.
Akun-akun tersebut diblokir karena unggahan Trump dinilai dapat membahayakan publik, salah satunya terkait kerusuhan di gedung Capitol pada 6 Januari lalu.
Pendukung Trump sempat menggunakan Parler sebagai media sosial alternatif. Namun, toko aplikasi milik Google dan Apple, serta Amazon memblokir Parler karena diduga digunakan oleh para penghasut kerusuhan di gedung Capitol.
Trump sempat memprotes pemblokiran media sosialnya dan menyebut perusahaan teknologi itu memecah belah bangsa. “Saya pikir big tech melakukan hal yang mengerikan bagi negara kita,” kata Trump kepada wartawan saat akan melakukan perjalanan ke Texas, dikutip dari Reuters, Januari lalu (13/1).
Penyerangan para pendukung Trump ke gedung Capitol pada 6 Januari memberikan sentimen negatif kepada Trump. Hasil survei Pew Research Center menunjukkan sebanyak 68% responden di Amerika Serikat tidak ingin Donald Trump tetap menjadi tokoh politik pada tahun-tahun mendatang. Berikut grafik dalam Databoks:
Meski begitu, Trump terus mencoba tetap memelihara pamornya dari resornya di Mar-a-Lago, di Florida, AS. Meski tidak aktif di media sosial, Miller mengatakan bahwa Trump terus bekerja keras.
"Ada banyak pertemuan ‘berkekuatan besar’ yang dia lakukan di Mar-a-Lago dengan beberapa tim. Bukan hanya satu perusahaan yang mendekati. Ada banyak," ujarnya.