Kominfo Gandeng Gojek untuk Percepatan Tranformasi Digital

Fahmi Ahmad Burhan
14 September 2021, 18:50
Gojek, kominfo, digital
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp
Warga menggunakan perangkat elektronik untuk berbelanja daring di salah satu situs belanja daring di Bogor, Jawa Barat, Senin (26/4/2021). .

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Gojek  menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) tentang Percepatan Transformasi Digital melalui Edukasi dan Pelatihan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Masyarakat Umum.

MoU berfokus pada tiga area utama, yaitu akselerasi kompetensi SDM digital, peningkatan literasi digital masyarakat, dan percepatan transformasi digital pada sektor ekonomi dan bisnis.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo Samuel Abrijani Pangerapan mengatakan, fokus area kesepakatan tersebut searah Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024. "Kami ingin 50 juta masyarakat mendapatkan edukasi literasi digital sampai 2024. Kami juga ingin 50% atau 30 juta UMKM yang ada di Indonesia masuk ke ruang digital pada 2024," kata Samuel dalam konferensi pers virtual pada Selasa (14/9).

Untuk mencapai target tersebut, Kominfo dan Gojek membuat sejumlah program. Pertama, program edukasi. Dalam hal ini, Gojek berkolaborasi dengan Siberkreasi Kominfo.

Adapun, sejumlah topik edukasi yang diberikan antara lain terkait keamanan digital bagi UMKM, tips dalam menarik pelanggan, hingga strategi inovasi untuk UMKM kuliner. Gojek dengan Siberkreasi juga membuat iklan layanan masyarakat mengenai keamanan digital.

Kedua, program pelatihan melalui Digital Talent Scholarship, Kelas GoNusantara dan Digital Entrepreneurship Academy (DEA). Bentuknya berupa workshop interaktif kepada ribuan peserta.

Advertisement

Ketiga, kolaborasi Gojek dengan Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) untuk pelatihan dan on-boarding UMKM di daerah luar Jawa. Kedua pihak menyasar delapan kota dalam menggelar pelatihan tersebut.

Terakhir, kolaborasi membina bibit startup Indonesia dalam Program 1.000 Startup Digital. Program tersebut sebenarnya telah dimulai sejak 2016, dan menghasilkan ribuan startup di seluruh Indonesia.

Chief Public Policy & Government Relations Gojek, Shinto Nugroho mengatakan, sebelumnya Gojek juga telah menjalankan sejumlah program yang sejalan dengan Peta Jalan Indonesia Digital Tahun 2021-2024 dari Kominfo. Dari sisi ekonomi digital, melalui program GoNusantara, Gojek juga telah mendigitalisasi 750 ribu UMKM di Indonesia.

"Kami misalnya, sudah memberikan pelatihan dan edukasi publik terkait keamanan digital dan perlindungan data pribadi," ujar Shinto.

CEO dan Co-Founder Gojek, Kevin Aluwi mengatakan sejak awal Gojek melalui ekosistemnya terus mendorong transformasi digital di berbagai lapisan serta aspek kehidupan masyarakat. Saat pandemi Covid-19, Gojek semakin proaktif melakukan percepatan digitalisasi, mulai dari mendukung UMKM bermigrasi dengan mudah ke ranah digital, meningkatkan kompetensi talenta digital, hingga mengedukasi masyarakat tentang cara memanfaatkan teknologi digital dengan aman.

Inisiatif ini merupakan bagian dari gerakan #BangkitBersama yang diinisiasi oleh Gojek sebagai bagian dari Grup GoTo untuk bisa mendorong berbagai elemen di dalam dan di luar ekosistem untuk dapat bertahan dan tumbuh di masa pandemi.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) membuat survei konsumen terhadap penggunaan aplikasi Gojek. Hasilnya, 88% responden sangat setuju bahwa aplikasi Gojek mendorong mereka semakin melek dalam menggunakan layanan pembayaran digital, berikut grafik Databoks:

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement