Metaverse di Cina Sudah Mulai Sasar UMKM

Fahmi Ahmad Burhan
25 Januari 2022, 11:22
metaverse, cina
ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/wsj.
Warga Kota Beijing memadati pusat jajanan kuno di kawasan Qianmen pada hari pertama liburan Tahun Baru China di Beijing, China, Rabu (10/2/2021).

Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) Cina berencana mengembangkan metaverse atau dunia virtual kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM). Sejumlah raksasa teknologi asal Cina seperti Alibaba dan Tencent pun sudah gencar mengembangkan metaverse.

Direktur Biro UKM MIIT Liang Zhifeng mengatakan saat ini pemerintah akan fokus mempromosikan infrastruktur baru dan memberikan bimbingan kepada UMKM untuk mempercepat proses digitalisasi. Infrastruktur hingga bimbingan yang diberikan terkait dengan metaverse, blockchain, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dan bidang baru lainnya.

Khusus untuk pengembangan metaverse pada UMKM, Liang mengatakan bahwa kementerian akan membuat industrialisasi digital khusus.

"Perhatian yang meningkat harus diberikan untuk mengembangkan sekelompok perusahaan domestik yang sangat terlibat dalam bidang profesional industri internet, perangkat lunak, jaringan dan keamanan data, sensor pintar dan aspek lainnya," kata Liang dikutip dari Global Times pada Senin (24/1).

Metaverse merupakan generasi berikutnya dari internet. Ini adalah dunia virtual di mana manusia berinteraksi melalui avatar tiga dimensi.

Teknologi metaverse memungkinkan transaksi terjadi di ruang virtual. Konsumen UMKM juga bisa mendapatkan pengalaman baru dalam berbelanja.

Selain itu, metaverse memungkinkan UMKM dapat mengintegrasikan iklan digital dengan Augmented Reality (AR) atau Virtual Reality (VR).

Selain pemerintah, sejumlah perusahaan teknologi Cina gencar mengembangkan metaverse. Alibaba misalnya, memiliki halaman web yang mempromosikan penawaran cloud metaverse.  

Pada tahun lalu, Presiden Tencent Martin Lau mengatakan bahwa dia mengharapkan pemerintah Cina mendukung pengembangan teknologi ini, dengan peraturan khusus untuk pasar.

Raksasa teknologi Cina Baidu juga menggelar acara pengembang tahunan di dunia virtual di aplikasi metaverse milik perusahaan, XiRang.

Namun, petinggi yang bertanggung jawab atas XiRang menilai bahwa beberapa aspek belum sesuai dengan konsep dunia virtal metaverse. Aplikasi Baidu dapat menampung 100 ribu peserta virtual.

“Pengembangan aplikasi dimulai Desember 2020, tetapi masih ‘negatif enam tahun’ untuk peluncuran penuh,” ujar Wakil Presiden di Baidu Ma Jie kepada wartawan dalam bahasa Mandarin, dikutip dari CNBC Internasional, tahun lalu (24/12).

Sedangkan pendiri Microsoft Bill Gates memperkirakan, transformasi bisa terjadi dalam dua atau tiga tahun. Ia memprediksi, pertemuan kantor di dunia virtual menjadi tren pada 2023 atau 2024.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...