Setelah Zipmex, Giliran Bursa Kripto Coinbase Diselidiki SEC Amerika

Fahmi Ahmad Burhan
27 Juli 2022, 10:03
kripto, coinbase, amerika
ANTARA FOTO/REUTERS/Alan Freed/WSJ/sad.
Sebuah bank penambang cryptocurrency beroperasi di Scrubgrass Plant di Kennerdale, Pennsylvania, AS, Selasa (8/3/2022).

Komisi sekuritas dan bursa Amerika Serikat (SEC) sedang menyelidiki bursa kripto global Coinbase Global karena dianggap memperdagangkan aset digital yang seharusnya terdaftar sebagai sekuritas. Sebelum Coinbase, bursa kripto lainnya Zipmex pun mendapat teguran dari komisi sekuritas dan bursa Thailand.

SEC Amerika sedang menyelidiki beberapa token yang terdaftar di Coinbase. SEC menuduh bahwa tujuh cryptocurrency yang terdaftar di Coinbase adalah sekuritas.

Ketua SEC Gary Gensler mengatakan Coinbase harusnya mendaftar sebagai bursa sekuritas nasional. Sedangkan, Chief Legal Officer Coinbase Paul Grewal mengatakan bahwa perusahaan sebenarnya tidak mencantumkan sekuritas di platformnya.

Namun, atas tuduhan itu Coinbase bersedia bekerja sama dengan SEC. "Kami yakin bahwa proses ketekunan kami yang ketat, sebuah proses yang telah ditinjau SEC menjauhkan sekuritas dari platform kami," kata Grewal dikutip dari Reuters, Selasa (26/7).

Sebelumnya, SEC juga menyelidiki adanya praktik ilegal insider trading di Coinbase. Praktik ini memungkinkan investor di bursa mendapat informasi tentang peluang dan keuntungan transaksinya.

Praktik insider trading ini dilakukan oleh orang dalam, yakni product manager Coinbase Ishan Wahi. Ia dituding membantu mengoordinasikan pengumuman daftar publik platform yang mencakup aset atau token kripto tertentu yang akan tersedia untuk diperdagangkan. Padahal, Coinbase memperlakukan informasi tersebut sebagai rahasia.

Sejak Juni 2021 hingga April 2022, Ishan berulang kali memberi tahu waktu dan isi pengumuman daftar aset yang potensial kepada saudaranya Nikhil Wahi dan temannya Sameer Ramani. Skema insider trading ini sudah berjalan lama dan menghasilkan keuntungan ilegal dengan total lebih dari US$ 1,1 juta.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...