Deretan Startup Tutup Layanan Bahan Pokok Meski Disuntik Konglomerat

Lenny Septiani
26 Agustus 2022, 11:50
E-commerce kilat atau quick commerce
Katadata/Desy Setyowati
E-commerce kilat atau quick commerce

Meski banyak konglomerat berminat pada startup penyedia kebutuhan pokok seperti CT Corps hingga Grup Djarum, beberapa startup tersebut justru menutup layanan tokonya. Terbaru, Traveloka menutup layanan berbelanja bahan pokok di toko offline Traveloka Mart.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi dan prioritas unicorn Tanah Air itu. “Kami akan memberhentikan layanan Traveloka Mart sebagai bagian dari strategi dan prioritas perusahaan,” kata narasumber Traveloka kepada Katadata.co.id, Kamis (25/8).

Startup pariwisata atau online travel agent (OTA) itu menyampaikan bahwa perusahaan akan tetap berfokus pada karyawan, mitra, dan pengguna selama proses pemberhentian Traveloka Mart.

“Ini untuk memastikan transisi yang baik sesuai aturan yang berlaku,” ujar dia. “Kami akan terus berkoordinasi dengan para mitra dan menyediakan dukungan dalam proses pemberhentian layanan Traveloka Mart ini.”

Sebelumnya, ada tiga startup sejenis yang menutup layanan toko offline, yakni Sayurbox, Tanihub, dan Brambang. Startup penyedia kebutuhan pokok seperti sayur dan buah-buahan, Sayurbox sebelumnya menutup toko offline Toko Panen bulan Juni.

Toko offline yang ditutup itu terletak di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Hal ini disampaikan melalui akun Instagram @panen.official pada Juni (16/6).

Sebelumnya, Sayurbox meraih pendanaan seri C lebih dari US$ 120 juta atau lebih dari Rp 1,7 triliun pada Maret. Investasi ini dipimpin oleh Northstar dan Alpha JWC Ventures, dengan partisipasi dari International Finance Corporation (IFC).

Investor terdahulu yakni Astra, Syngenta Group Ventures, Global Brain, dan beberapa penanam modal lainnya turut berpartisipasi dalam pendanaan tersebut.

Northstar merupakan salah satu investor Gojek. Sedangkan Alpha JWC Ventures berinvestasi di startup besutan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Goola dan Mangkokku.

Pendanaan seri C yang diraih itu didapat kurang dari setahun seri B US$ 15 juta Rp 216 miliar yang dipimpin oleh Astra.

Sayurbox juga menyediakan lebih dari 5.000 produk hasil pertanian, daging dan ikan, serta makanan jadi. Cakupan pengantarannya yakni Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Surabaya, dan Bali.

Selain itu, Sayurbox melayani sekitar satu juta pelanggan di Jawa dan Bali. Selain itu, bekerja sama dengan lebih dari 10.000 petani di seluruh Indonesia.

Brambang menutup layanan pada Mei (27/5). Startup ini beralih menjadi marketplace smartphone dan elektronik.

Perusahaan pun membuat akun Instagram baru yakni @brambangelektronik. “Follow @brambangelektronik untuk informasi penawaran terbaru dan silahkan download aplikasi Brambang terbaru di Google Play Store,” kata Brambang melalui akun Instagram @brambangdotcom, pada Mei (26/5).

Pada Februari, TaniHub juga menghentikan operasional dua warehouse atau pergudangan yakni di Bandung dan Bali. Startup pertanian ini juga melakukan PHK.

Senior Corporate Communication Manager TaniHub Group Bhisma Adinaya menjelaskan, perusahaan ingin mempertajam fokus bisnis. Caranya, dengan meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan Business to Business (B2B) seperti hotel, restoran, kafe, modern trade, general trade, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta mitra strategis.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...