Bahaya Kebocoran Data SIM Card, Mulai Judi Online hingga Penipuan

Lenny Septiani
2 September 2022, 13:53
kebocoran data, sim card
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi kebocoran data.

Sekitar 1,3 miliar informasi SIM Card ponsel diduga bocor. Ahli informasi dan teknologi (IT) menyatakan kebocoran data potensi membahayakan para pengguna. Data pribadi berpotensi disalahgunakan berbagai kejahatan, mulai dari judi online hingga penipuan.

“Data yang valid tersebut bisa digunakan sebagai bahan berbagai macam kejahatan,” kata pimpinan lembaga riset siber CISSReC Pratama Persadha kepada Katadata.co.id, Jum’at (2/9).

Dia menyebut potensi penyalahgunaan data mulai dari kejahatan yang paling ringan seperti spam iklan, penawaran judi online, pinjol hingga penipuan lewat telemarketing. Modus penipuan telemarketing ini sedang marak, seolah korban memenangkan hadiah dan mengharuskan mentransfer uang terlebih dahulu agar hadiah tersebut bisa cair.

Kejahatan lainnya seperti berpura-pura dari bank BUMN lalu menginfokan bahwa tagihan Kredit Tanpa Agunan atau KTA pengguna jatuh tempo. Lalu penipu meminta verifikasi data misalnya dengan meminta nama ibu kandung.

“Ini jelas sangat berbahaya, karena diawal penipu sudah memiliki berbagai data kita, sehingga bisa meyakinkan kita bahwa mereka benar-benar dari bank,” kata Pratama.

Modus lainnya mengaku-ngaku sebagai aparat atau keluarga dekat misalnya dari aparat kepolisian bahwa anak kita tertangkap karena kedapatan membawa narkoba, atau mendapat telepon dari sekolah karena anak terjatuh. Kemudian korban diminta mentransfer sejumlah uang.

Kejahatan lainnya mengambil alih dompet digital pengguna. Hal ini memungkinkan karena dari nomor handphone bisa mengecek apakah mempunyai dompet digital. “Data tersebut bisa juga digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk digunakan mendaftar pinjol atau didaftarkan mengikuti organisasi teroris,” ujar dia.

Pratama menyebutkan sudah ada beberapa kejadian penjebolan tabungan, seperti kasus pencurian wartawan senior Ilham Bintang. “Kasus lain juga banyak terjadi di masyarakat setelah menerima telpon mengaku dari bank, tabungan mereka lenyap,” ujarnya.

Data tersebut juga bisa diperjualbelikan untuk marketing barang-barang tidak jelas, menyasar iklan lewat internet dan media sosial. “Ada banyak kemungkinan bentuk kejahatan dan penyalahgunaan data terhadap masyarakat tanah air,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...