Nilai Transaksi Grab Rp 79,9 T, GrabExpress dan GrabFood Melonjak
Grab mencatatkan total transaksi bruto alias Gross Merchandise Value (GMV) pada kuartal ketiga sebesar US$ 5,1 miliar atau sekitar Rp 79,9 triliun. Perolehan ini mengalami kenaikan 26% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar US$ 4 miliar.
“Hasil kuartal ketiga ini menunjukkan kemampuan kami mendorong pertumbuhan dan profitabilitas secara bersamaan,” kata Co-founder sekaligus CEO Grab Grup Anthony Tan dalam keterangan pers, Kamis (16/11).
Decacorn Singapura itu menjelaskan bahwa pertumbuhan transaksi ini dikarenakan adanya pemulihan yang kuat di segmen mobilitas dan layanan pengiriman atau delivery. Grab mencapai titik impas untuk layanan pengiriman seperti GrabExpress, dan pesan-antar makanan GrabFood. Titik impas berarti tidak merugi, tapi belum untung.
Delivery
Grab mencatat kenaikan pada segmen pengiriman sebesar 5% year on year (yoy) dari US$ 2,3 miliar menjadi US$ 2,4 miliar atau sekitar Rp 37,6 triliun.
Bahkan pendapatan untuk layanan pengiriman mencatat pertumbuhan hingga 250% dibanding periode sama setahun lalu. “Didorong oleh pendekatan disiplin kami untuk mengurangi insentif sebagai persentase dari GMV,” kata Grab. “Karena kami fokus mendorong transaksi GMV yang lebih berkualitas.”
Grab menjelaskan bahwa layanan pengiriman makanan maupun non-makanan yang terus bertumbuh kuat.
Mobilitas
Kenaikan transaksi pada segmen mobilitas tercatat naik 105% yoy sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 15,6 triliun dari US$ 529 juta.
“GMV dari airport rides sebagai persentase dari total transaksi mobilitas juga terus meningkat,” kata Grab.
Sementara, pendapatan mobilitas mencatat pertumbuhan, naik 101% yoy. Hal ini dikarenakan adanya pemulihan permintaan setelah pelonggaran pembatasan Covid-19 dan upaya perusahaan untuk meningkatkan jumlah pengemudi aktif.
Layanan keuangan
GMV pada segmen layanan keuangan Grab tercatat mengalami kenaikan 31% sebesar US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 23,5 triliun dari US$ 1,1 miliar.
Grab menjelaskan kenaikan transaksi pada segmen ini didorong oleh pembukaan kembali pasca-covid.
Kenaikan pendapatan pada segmen ini tercatat naik 44%. “Didorong oleh GMV yang lebih tinggi dan kontribusi yang lebih tinggi dari bisnis pinjaman kami,” ujar Grab.
Chief Financial Officer Grab Peter Oey mengatakan bahwa perusahaan akan terus fokus pada penghematan kas pada kuartal mendatang.
Selain itu, “ optimalisasi biaya saat melaksanakan rencana kami untuk tumbuh secara berkelanjutan dan mendorong ekspektasi kami untuk pertumbuhan pendapatan 45% – 55% YoY pada tahun 2023 dengan basis mata uang yang konstan,” kata Peter.