Bisnis Streaming Merugi, Disney PHK 7.000 Karyawan
Disney mengumumkan memberhentikan atau pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 7.000 karyawannya. Kabar ini bersamaan dengan pengumuman perusahaan teknologi raksasa dunia Yahoo yang akan memberhentikan 1.000 pekerja kebanyakan dari divisi teknologi iklannya.
Disney memutuskan PHK untuk memotong biaya pengeluaran setelah bisnis streaming mengalami kerugian. CEO Disney Bob Iger menyatakan bahwa langkah tersebut "diperlukan untuk mengatasi tantangan ekonomi yang kami hadapi saat ini."
Iger mengatakan dia "menargetkan penghematan biaya sebesar US$ 5,5 miliar di seluruh perusahaan" dan PHK dinilai akan membantu mencapai hal ini. Namun, Iger tidak menyebutkan departemen mana yang akan terpengaruh oleh PHK.
Bisnis streaming perusahaan merugi sekitar US$ 1,5 miliar pada tiga bulan terakhir. “Prioritas kami adalah pertumbuhan berkelanjutan dan profitabilitas bisnis streaming kami,” kata Iger, dikutip dari Reuters.
Lebih lanjut Iger mengatakan perusahaan menargetkan Disney Plus akan meraih untung pada akhir tahun fiskal 2024. "Pencapaian itu tetap menjadi tujuan kami.”
Saat ini, Iger masih mengarahkan pandangannya pada streaming meskipun pertumbuhan pelanggan melambat. Disney Plus mencatat penambahan 200.000 pelanggan di Amerika Serikat dan Kanada dengan total 46,6 juta, sementara penawaran internasionalnya (tidak termasuk HotStar) bertambah 1,2 juta anggota.