Tinder Ubah Panduan Komunitas untuk Perbaiki Keamanan Pengguna

Lenny Septiani
19 Mei 2023, 17:34
Ilustrasi, aplikasi Tinder.
Google Play Store
Ilustrasi, aplikasi Tinder.

Aplikasi kencan Tinder mengubah pedoman komunitas untuk menciptakan pengalaman menyenangkan dan aman bagi pengguna. Langkah ini setelah Tinder memperketat proses verifikasi dengan meminta pengguna untuk mengambil swavideo atau video selfie.

SVP of Member Strategy di Tinder Ehren Schlue mengatakan mayoritas pengguna Tinder berusia 18-25 tahun dan Tinder kerap menjadi pengalaman kencan pertama bagi mereka. Sehingga Tinder hendak mengedukasi para pengguna.

Advertisement

“Tinder menggunakan pembaruan kebijakan ini untuk mengingatkan dan mengedukasi pengguna tentang kebiasaan berkencan yang sehat, baik secara online maupun di kehidupan nyata,” ujarnya dalam keterangan pers, Jumat (19/5).

Pengguna akan mulai menerima pemberitahuan tentang pembaruan ini di aplikasi Tinder dan melalui email.

Ehren mengatakan sebanyak 40% pengguna Tinder menggunakan aplikasi dengan tujuan ‘Hubungan Jangka Panjang’. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna serius untuk menemukan pasangan yang berkualitas.

Oleh karena itu, kejujuran adalah bagian dari sifat pasangan yang berkualitas. Berikut kebijakan baru Tinder untuk memperkuat prinsip kejujuran, yakni:

1. Pengguna diwajibkan membuat +koneksi personal, bukan untuk bisnis. Tinder mengingatkan aplikasinya bukan tempat untuk kegiatan berbisnis yang menghasilkan uang.
Pengguna tidak boleh mengiklankan, mempromosikan, atau berbagi tautan media sosial atau tautan lainnya untuk mendapatkan follower, menjual sesuatu, menggalang dana, atau berkampanye. Untuk mengatasi hal ini, Tinder akan menghapus tautan media sosial dari bio publik.

2. Pengguna dilarang membuat persona palsu atau berpura-pura menjadi orang lain, meskipun hanya untuk sekedar bercanda.

3. Tinder tidak boleh digunakan untuk menyebarkan informasi palsu atau menyesatkan, termasuk mengajukan laporan palsu terhadap pengguna lain. Pengguna juga tidak boleh menggunakan aplikasi pihak ketiga untuk membuka fitur atau memanipulasi aplikasi.

“Saling menghormati selalu menjadi inti dari Tinder, dimulai dengan match yang timbal balik, yang mengharuskan kedua member untuk mengekspresikan minat sebelum bisa chatting,” ujar Ehren.

Tinder memiliki fitur-fitur terkait kepercayaan dan keamanan seperti ‘Apakah Kamu Yakin’ dan ‘Apakah ini Membuat Kamu Tidak Nyaman?’. Tujuannya untuk membantu mengurangi pengiriman dan penerimaan pesan yang mengandung bahasa yang berpotensi berbahaya, dan mendukung percakapan yang sehat dan pantas.

Kebijakan baru Tinder untuk mengingatkan anggota bahwa saling menghormati dan sopan itu saling mempengaruhi, yakni:

1. Jaga kerahasiaan obrolan: Percakapan di Tinder bertujuan hanya untuk di aplikasi saja. Kecuali telah disetujui, Pengguna tidak boleh menyebarkan percakapan pribadi tersebut.

2. Hormati Batasan: Tingkat kenyamanan individu memang bervariasi. Untuk membantu pengguna menghindari oversharing, dan mengurangi risiko mereka diblokir dari aplikasi, Tinder mengingatkan para member untuk menggunakan fitur pada aplikasi untuk memperjelas tujuan hubungan mereka. Sehingga pengguna dapat memulai percakapan dengan tujuan yang sama.

3. Mulai dengan Kebaikan: Pengguna Tinder mencari koneksi yang bermakna. Setiap perilaku yang menunjukan, bermaksud, atau menyebabkan kerugian bagi orang lain, baik secara online maupun kehidupan nyata, fisik atau digital, tidak diperbolehkan untuk berada di Tinder, dan akan ditindak dengan serius.

Saat ini, Tinder tersedia di lebih dari 190 negara, dan dalam 45 bahasa yang berbeda. Tinder memiliki keanggotaan yang beragam dan dirancang untuk tidak menyaring berdasarkan etnisitas.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement