Kendala Produksi Medco EP Penyebab Lifting Migas Aceh Tak Capai Target

Image title
3 September 2020, 17:13
migas, blok migas, aceh
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Lifting migas di wilayah Aceh pada semester 1-2020 tak mencapai target.

Badan Pengelola Migas Aceh atau BPMA menyampaikan realisasi lifting migas wilayah Aceh pada semester I hanya mencapai 1,268 Mboe atau 26% dari target 4,932 Mboe. Perinciannya terdiri dari lifting minyak sebesar 1,040 Mbbls dan lifting gas 3,892 Mboe.

Kepala BPMA Teuku Mohamad Faisal mengatakan rendahnya realisasi lifting pada semester pertama ini diakibatkan oleh beberapa hal, terutama karena kendala dalam fasilitas produksi di Blok A yang dikelola PT Medco E&P Malaka (Medco E&P).

Faisal mengatakan bencana longsor atau landslide di dekat fasilitas pipa gas milik Medco pada akhir tahun lalu membuat Medco menyetop produksinya untuk sementara waktu. Penghentian aktivitas atas permintaan BPMA karena jika Medco terus berproduksi dikhawatirkan akan berdampak kepada masyarakat yang tinggal di sekitar area.

"Landslide merupakan erosi dari tanah yang kemudian pipa itu bergerak dan kami melakukan penopangan dari pipa tersebut," kata Faisal dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Kamis (3/9).

Pada April 2020 Medco mencoba untuk memulai produksinya kembali, namun produksi lifting tak langsung meningkat. Selain itu, rendahnya serapan gas oleh PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN turut mempengaruhi realisasi lifting.



Faisal berharap beberapa kebijakan terkait harga dan pengguna gas bumi di bidang industri dan kelistrikan dapat membuat serapan gas meningkat. Kebijakan tersebut yakni Keputusan Menteri ESDM No.89K/10/MEM/2020 dan Keputusan Menteri ESDM No.91K/10/MEM/2020 yang menetapkan harga gas industri di 7 sektor manufaktur berbasis gas maksimal sebesar US$ 6 per MMBTU.

"Memang salah satu kendala adalah serapan dari PLN sendiri ketika produksi sudah maksimum, PLN tidak bisa menyerap dengan alasan tertentu," ujarnya.

Dia berharap jika skenario dari itu semua dapat berjalan dengan lancar termasuk mendorong optimalisasi penyerapan gas. Maka di akhir tahun ini produksi diharapkan dapat dimaksimalkan hingga mencapai 80% dari target.

Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...