6 Gerai Giant Ditutup, BEI Tunggu Penjelasan Hero

Image title
24 Juni 2019, 20:30
6 gerai giant ditutup, BEI minta penjelasan Hero
Konsumen berbelanja di Supermarket Giant Ekspres, Mampang Prapatan, Jakarta, Minggu (23/6/2019).

Bursa Efek Indonesia (BEI) menunggu penjelasan dari PT Hero Supermarket Tbk (HERO) terkait rencana penutupan enam gerai Giant di beberapa lokasi. Pihak BEI memberikan waktu kepada perusahaan menyampaikan keterbukaan informasi hingga Rabu (26/6) mendatang.

"Kami berikan kesempatan terkait strategi bisnisnya yang dia (Hero) lakukan," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna ketika ditemui di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (24/6).

Tidak hanya menunggu klarifikasi, pihak BEI juga menunggu penjelasan Hero mengenai rencana bisnis perusahaan. Meski begitu, Nyoman tidak menyebutkan mengenai langkah yang diambil Bursa jika tidak ada informasi dari pihak manajemen.

(Baca: Dikabarkan Segera Tutup Enam Gerai, Giant Obral Diskon & PHK Karyawan)

Dalam laporan keuangan Hero pada Triwulan I-2019 lalu, perusahaan sebenarnya mencatatkan kinerja positif dengan pendapatan naik tipis 0,5% menjadi Rp 3,05 triliun dari Rp 3,04 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Meski masih mencatatkan rugi bersih pada Maret 2019 senilai Rp 3,52 miliar, namun catatan tersebut lebih baik dari rugi Rp 4,13 miliar pada Maret 2018.

Beberapa gerai Giant yang dikabarkan bakal ditutup pada 28 Juli 2019 yaitu Giant Express Mampang, Giant Express Cinere Mall, Giant Express Pondok Timur, Giant Extra Jatimakmur, Giant Extra Mitra 10 Cibubur, dan Giant Extra Wisma Asri.

Wakil Ketua Umum Aprindo Tutum Rahanta mengatakan, bisnis online bukanlah penyebab utama dari tutupnya enam gerai milik grup PT Hero Supermarket Tbk. “Bukan (ditutup) semata-mata karena bisnis online, itu bukan (alasan) yang dominan,” ujar Tutum saat dihubungi Katadata, Senin (24/6).

Advertisement

(Baca: Asosiasi Sebut Giant Tutup Bukan Karena Pengaruh Bisnis Online)

Menurut dia, apabila memang benar bisnis online berpengaruh signifikan, seharusnya pemain retail sejenis juga akan menutup gerai-gerai mereka. “Sedangkan, kenyataannya mereka tidak melakukannya (menutup gerainya),” ujarnya.

Tutum melanjutkan, pemain retail sejenis banyak yang membuka gerai-gerai baru di berbagai lokasi. Ia menduga, penyebab utama penutupan gerai Giant itu terjadi karena perusahaan itu melakukan efisiensi terhadap induk perusahaan. “Gerai yang dianggap tidak menjanjikan, itu yang mereka tutup,” kata Tutum.

(Baca: Retail Offline Tutup Gerai, Marketplace Bahan Pangan Justru Menjamur)



Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement