BPS: Nilai Tukar Petani Maret 2019 Turun 0,21%

Image title
1 April 2019, 16:48
nilai tukar petani turun
Katadata
Ilustrasi petani. Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret 2019 secara nasional turun 0,21% dibandingkan bulan sebelumnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret 2019 secara nasional turun 0,21% dibandingkan Februari 2019, dari 102,94 menjadi 102,73. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. 

Selain itu, NTP menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi petani. Sehingga semakin tinggi NTP, maka semakin meningkat daya beli petani.

Advertisement

Kepala BPS Suharyanto menjelaskan, penurunan NTP tersebut disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian yang lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan pada indeks harga barang dan jasa. "Yang dikonsumsi oleh rumah tangga mau pun untuk keperluan produksi pertanian," kata Suharyanto di kantornya, Jakarta, Senin (1/4).

(Baca: Harga Tiket Naik, Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun 15,5%)

Ada pun, penurunan NTP di Maret 2019 secara umum ditunjang oleh penurnan NTP di tiga subsektor pertanian, yaitu NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,33%, Subsektor Peternakan 0,22%, dan Subsektor Perikanan 0,41%.

Sebaliknya, dua subsektor lainnya mengalami kenaikan NTP, yaitu Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 0,87% dan Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat 0,70%.

Sementara data lainnya, pada Maret 2019, Indeks Harga yang Diterima oleh Petani secara nasional naik sebesar 0,02% dibandingkan bulan sebelumnya, dari 138,21 menjadi 138,23.

Menurut Suharyanto, kenaikan indeks harga tersebut pada bulan lalu, karena ada kenaikan di dua subsektor pertanian, yaitu Subsektor Hortikultura sebesar 1,13% dan Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,94%.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement