Rating Kredit Indonesia Naik, BI Waspadai Rasio Beban Utang 170%

Desy Setyowati
22 Desember 2017, 19:12
Penukaran uang dolar AS
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Penukaran uang dolar AS di sebuah gerai Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) di Malang, Jawa Timur, Kamis (23/2).

Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings menaikkan peringkat utang jangka panjang Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan prospek stabil. Meski peringkat baru itu akan lebih meringankan pemerintah untuk mencari pembiayaan, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara justru mewaspadai rasio utang luar negeri terhadap pos penerimaan transaksi berjalan (current account receipts) yang tinggi.

Pos penerimaan transaksi berjalan antara lain pendapatan ekspor dan pariwisata masuk ke Indonesia, serta transfer uang dari tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Menurut Mirza, saat ini, rasio utang luar negeri terhadap pos penerimaan transaksi berjalan mencapai 170%. Sedangkan negara-negara lain, seperti Thailand dan Malaysia masih di bawah 100%.  

Advertisement

"Thailand dan Malaysia itu karena ekspor dan wisatanya juga besar, sehingga current account-nya besar, tentunya rasio utang luar negeri terhadap current account di bawah 100%. Jadi kami (Indonesia) harus berusaha ke arah itu (rasio di bawah 100%)," kata dia ditemui wartawan di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (22/12).

(Baca: Ini Alasan Lengkap Fitch Kerek Lagi Rating Utang Indonesia Jadi BBB)

Mirza melihat, salah satu hal yang bisa didorong oleh pemerintah adalah sektor pariwisata. Saat ini, ia mencatat perolehan dari wisatawan asing yang masuk ke dalam negeri sebesar US$ 10-11 miliar. Dengan dikurangi penduduk Indonesia yang keluar maka netto-nya hanya sekitar US$ 3,8-US$ 4 miliar. Hal ini-lah yang harus ditingkatkan supaya transaksi berjalan Indonesia membaik.

"Kami (Indonesia) tingkatkan pariwisata dan ekspor supaya rasio utang luar negeri terhadap current account receipts bisa terkelola dengan baik," kata dia. Bila itu berhasil dilakukan, maka profil risiko utang Indonesia akan lebih baik lagi.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement