Jokowi Utamakan APBN Bebas Korupsi daripada Opini WTP dari BPK

Ameidyo Daud Nasution
5 Desember 2017, 13:55
Rapat Kabinet
Laily - Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo memimpin rapat kabinet bersama seluruh jajaran menteri.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pemberian status opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) belum cukup. Jokowi menyatakan hal yang paling penting mengelola uang masyarakat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tanpa korupsi.

"Predikat WTP tidak cukup, tidak cukup. Harus dipastikan bahwa tidak ada satu rupiah uang rakyat di APBN yang dikorupsi," kata Jokowi saat Persiapan Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2017 di Istana Kepresidenan Bogor.

Jokowi meminta bawahannya tidak ragu dengan sistem yang lebih transparan, mudah dipertanggungjawabkan, serta tidak ada ruang bermain dengan anggaran. "Saya perintahkan dari e-planning, e-budgeting, ini agar Peraturan Presidennya digunakan," kata Jokowi.

(Baca: Sri Mulyani: Opini WTP dari BPK Bukan Berarti Bebas Korupsi)

Jokowi meminta Kementerian dan Lembaga (K/L) terbuka dengan BPK mengingat auditor tertinggi tersebut merupakan mitra dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik. Dirinya juga percaya BPK menjaga independensi dan profesional di dalam pemeriksaannya.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...