Empat Langkah BI Dorong Kredit Tumbuh 10-12% Tahun Depan

Desy Setyowati
29 November 2017, 11:25
Agus Bank Indonesia
Arief Kamaludin (Katadata)
Gubernur BI Agus Martowardoyo.

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan kredit 2018 akan mencapai 10-12%. Pertumbuhan kredit 2018 diperkirakan lebih baik dibandingkan 2017 yang ditargetkan tumbuh 8%.

BI mengupayakan empat langkah untuk dapat merealisasikan proyeksi tersebut. Pertama, memperluas pelonggaran ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM) rata-rata (averaging) untuk perbankan syariah. Aturan ini sebelumnya hanya berlaku per Juli 2017 untuk perbankan konvensional. Harapannya, hal ini juga akan membantu likuiditas perbankan syariah.

GWM adalah dana atau simpanan yang harus dipelihara bank dalam bentuk saldo rekening giro di BI. Sebelumnya, BI menerapkan kebijakan GWM harian, namun kemudian diubah menjadi harian dan averaging. Perubahan kebijakan ini nantinya bakal membuat bank syariah lebih fleksibel dalam mengelola likuiditasnya.

(Baca: Ekonomi Membaik, OJK Optimistis Kredit Tahun Depan Tumbuh 13%)

Tak hanya untuk bank syariah, ketentuan GWM averaging pun akan mencakup dalam rupiah, tetapi juga valuta asing (valas). "Serta menyesuaikan rasio dan memperpanjang masa pemenuhan GWM rata-rata. Ini akan kami tempuh perlahan dan terukur," kata Gubernur BI Agus DW. Martowardojo dalam acara Pertemuan Tahunan BI di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (28/11) malam.

Dampak aturan ini akan membuat perputaran dana di Pasar Uang Antar Bank (PUAB) bisa semakin besar sehingga biaya dana bank (cost of fund) makin murah. Dengan demikian, minat perusahaan untuk kredit bisa meningkat.

Secara teknis, rasio GWM Primer atau yang ada selama ini dipatok sebesar 6,5% dari total Dana Pihak Ketiga (DPK). Nantinya dengan pelonggaran ini, dari patokan rasio tersebut sebesar 5% dihitung dengan skema tetap, sedangkan 1,5% dihitung dengan skema rata-rata per dua minggu.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...