Paradise Papers Ungkap Modus Perusahaan Cangkang Sukanto Tanoto

Desy Setyowati
Oleh Desy Setyowati - Yuliawati
9 November 2017, 17:09
RAPP
ANTARA FOTO/FB Anggoro
Salah satu lokasi lahan milik PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Kabupaten Pelalawan, Riau. RAPP adalah perusahaan kayu milik Sukanto Tanoto.

International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) merilis dokumen Paradise Papers yang di antaranya mengungkapkan penggunaan beberapa perusahaan cangkang oleh konglomerat Sukanto Tanoto.  Asia Pacific Resources International Holding Ltd (APRIL),  anak usaha Grup Royal Golden Eagle milik Sukanto, disebutkan mendirikan beberapa perusahaan cangkang lewat bantuan firma hukum Appleby.

Dalam artikel berjudul "Leaked Records Reveal Offshore’s Role In Forest Destruction" yang ditulis jurnalis ICIJ, Scilla Alecci,  APRIL diduga memutar miliaran dolar melalui jaringan perusahaan cangkang yang membentang dari Kepulauan Cook di Pasifik Selatan hingga British Virgin Islands di Karibia.

Advertisement

ICIJ menyebutkan, APRIL pertama kali membentuk dua perusahaan cangkang di Bermuda pada September 1994. Pendiriaan perusahaan-perusahaan cangkang itu menggunakan Appleby untuk urusan administrasi dan bantuan hukum. Setahun berselang, APRIL tercatat di bursa saham New York.

(Baca: Prabowo Disebut di Paradise Papers, Gerindra Tuding Ada Motif Politik)

Sebelumnya, pada 2013 lalu, investigasi ICIJ juga menemukan RGE mendirikan sebuah perusahaan cangkang di British Virgin Islands dan dua perusahaan lainnya di Kepulauan Cook. Ketika itu, RGE mendapatkan bantuan jasa dari perusahaan berbasis di Singapura, Portcullis TrustNet.

Dari dokumen Porpulis, perusahaan cangkang yang didirikan RGE adalah PEC-Tech Ltd., yang disebut menjadi mesin perusahaan dalam mengoperasikan bisnis pulp dan kertas.

Perusahaan cangkang Sukanto Tanoto
Dokumen ICIJ. 
 

Dokumen Appleby menunjukkan bahwa APRIL memiliki anak perusahaan di Dubai, Seychelles dan tempat-tempat bebas pajak lainnya. Namun, berbagai perusahaan ini tidak terdaftar di situs publik APRIL.

Hingga berita ini ditulis, Katadata belum mendapatkan konfirmasi dari pihak APRIL mengenai hasil investigasi ICIJ berdasarkan dokumen Paradise Papers tersebut. Direktur Corporate Affair APRIL, Agung Laksamana, belum menanggapi dan menjawab beberapa pertanyaan yang dikirimkan Katadata

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat (P2 Humas) Direktorat Jenderal Pajak Hestu Yoga Saksama mengatakan, pihaknya akan melakukan penelusuran lebih dalam sebelum membuat kesimpulan terjadinya dugaan penghindaran pajak.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement