Atasi Kampanye Hitam CPO, Astra Agro Genjot Ekspor ke Timur Tengah

Miftah Ardhian
8 Agustus 2017, 16:26
Kelapa sawit
Arief Kamaludin|KATADATA
Petani memanen buah kelapa sawit di perkebunan Desa Delima Jaya di Kecamatan Kerinci, Kabupaten Siak, Riau.

PT Astra Agro Lestrari Tbk menggenjot pasar ekspor kelapa sawit ke beberapa negara Timur Tengah. Langkah ini ditempuh perusahaan sebagai antisipasi dampak dari kampanye negatif negara-negara Eropa terhadap komoditas kelapa sawit.

Selain itu, saat ini produksi nasional berlebihan dan membutuhkan diversifikasi pasar. Produksi kelapa sawit Indonesia mengalami surplus hingga 70% terhadap kebutuhan domestik.

Advertisement

Wakil Presiden Direktur Astra Agro Lestari Joko Supriyono menjelaskan, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan sedang agresif mencari pangsa pasar baru.

"Kami diarahkan supaya mengembangkan pasar baru agar punya semacam customer based yang lebih luas," ujar Joko saat konferensi pers, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/8).

(Baca: Selain Karet, Kelapa Sawit Akan Dibarter Indonesia dengan Sukhoi)

Selama ini, pasar ekspor tujuan kelapa sawit meliputi India, Tiongkok, dan Eropa. Ekspor ke pasar Eropa menghadapi kendala karena kampanye negatif terhadap industri kelapa sawit Indonesia yang diserukan Parlemen Eropa. Alasannya, kelapa sawit Indonesia dinilai tidak mengedepankan prinsip good corporate governance.

Untuk mengatasi dampak dari kampanye hitam, beberapa negara di Timur Tengah sedang dijajaki seperti Pakistan, Iran, dan Bangladesh. Selain itu, perseroan juga memperluas pasar ekspor ke negara-negara Afrika.

"Kami terus berupaya untuk bisa menjadi bagian dalam upaya pemerintah memperluas pasar dan memperkuat perdagangan kelapa sawit di luar negeri," kata Joko.

Presiden Direktur Astra Agro Lestari Santosa menjelaskan, perluasan pasar ekspor untuk menjaga kinerja perusahaan. Pada semester I-2017 ini, perusahaan berkode saham AALI mencatatkan produksi Crude Palm Oil (CPO) sebesar 762 ribu ton atau naik 13,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 670 ribu ton.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement