Ramal IHSG 6.880, Mirae Asset Targetkan Nilai Transaksi Saham Naik 17%
PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menargetkan transaksi saham nasabahnya sebesar Rp 480 triliun pada 2021. Target tersebut sudah terpenuhi sekitar 20% karena hingga Januari 2021, nilai transaksi di Mirae Asset sudah mencapai Rp 105 triliun.
"Kami memiliki target nilai transaksi saham nasabah kami bisa naik 17% dari posisi tahun lalu senilai Rp 410 triliun," kata Head of Wealth Management Division Mirae Asset Sekuritas Fajrin Noor Hermansyah dalam konferensi pers, Kamis (11/2).
Target tersebut akan berjalan beriringan dengan upaya penambahan nasabah baru tahun ini sebesar 5% dari 42 ribu tahun lalu. Meski begitu, target pertumbuhan nasabah tidak sebesar capaian tahun lalu yang bertumbuh 49% dibanding 2019.
Fajrin mengatakan target penambahan jumlah investor tidak sebesar tahun lalu karena Mirae Asset ingin lebih fokus pada investor dengan kategori medium sampai ultra. Sehingga, perusahaan tidak lagi fokus pada peningkatan jumlah investor.
Mirae akan lebih fokus pada peningkatan nilai transaksi saham. "Jadi, manage asset dan wealth management sangat penting sampai saat ini," kata Fajrin.
Penambahan nasabah Mirae Asset tahun lalu dalam jumlah besar didorong oleh tingginya minat masyarakat berinvestasi di pasar saham. Hal itu sejalan dengan penambahan jumlah investor pasar modal sebesar 55,83% menjadi 3,87 juta berdasarkan data KSEI.
Fajrin mengatakan, target-target Mirae Asset tahun ini, akan didukung dari beberapa strategi perusahaan melalui inovasi untuk mendekatkan diri dengan nasabah dan meningkatkan kualitas layanan. Salah satunya dengan penambahan kantor perwakilan yang dinilai berkontribusi signifikan untuk perusahaan.
"Tahun ini kami targetkan penambahan beberapa kantor perwakilan baru dari yang sudah ada 28 kantor perwakilan,” ujar Fajrin.
Tim riset Mirae Asset Sekuritas masih optimistis pasar saham dapat terus bergerak positif dengan target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir tahun pada 6.880. Dengan kata lain, menunjukkan adanya potensi pertumbuhan IHSG sebesar 17% dari posisi akhir 2020.
Tiga katalis utama dari prediksi IHSG tersebut adalah faktor meredanya Covid-19 karena vaksin yang sudah mulai diedarkan. Lalu, Joe Biden sebagai pemimpin baru AS yang akan memberikan rasa aman yang lebih baik kepada negara-negara lain di dunia. Terakhir faktor peningkatan transaksi investor di bursa saham domestik.