Survei BI: Kenaikan Harga Rumah Masih Melambat pada Kuartal I
Survei Bank Indonesia mencatat pertumbuhan harga properti residensial akan melambat pada kuartal pertama 2021. Hal ini terindikasi dari perkirakan pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal I 2021 yang hanya 1,1% secara tahunan, lebih rendah dari 1,43% pada kuartal IV 2020 dan 1,68% pada kuartal I 2020.
"Perlambatan pertumbuhan diperkirakan terjadi untuk seluruh tipe rumah," kata Kepala Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Selasa (16/2).
Dia menyebutkan pertumbunan harga rumah tipe kecil, menengah, dan besar pada kuartal pertama 2021 sebesar 1,56%, 1,2%, dan 0,75% secara tahunan. Pertumbuhan ini lebih rendah dari 1,87%, 1,61%, dan 0,81% pada triwulan sebelumnya.
Adapun perlambatan pertumbuhan harga tejadi di sebagian besar kota yang disurvei, terutama Kota Makassar dan Bandung. Harga properti residensial di kedua kota tersebut diramal tumbuh 1,27% dan 1,04%, lebih rendah dari 2,46% dan 1,92% pada kuartal IV-2020.
Secara triwulanan, pertumbuhan harga properti residensial pada kuartal I 2021 juga diprediksikan masih terbatas. Ini terindikasi dari IHPR yang tumbuh 0,2%, relatif sama dibandingkan 0,22% pada kuartal IV-2020. Namun, lebih rendah dari 0,46% pada kuartal I 2020.
Perlambatan pertumbuhan harga rumah secara tiga bulanan ini diperkirakan terjadi pada rumah tipe menengah dan tipe besar yang masing-masing tumbuh 0,16% dan 0,13%, lebih rendah dari 0,28% dan 0,19% pada triwulan sebelumnya. Sementara itu, rumah tipe kecil kemungkinan akan mengalami kenaikan pertumbuhan harga dari 0,2% menjadi 0,31%.
Survei turut mengindikasikan harga properti residensial tumbuh terbatas pada kuartal IV 2020. Hal ini tercermin dari kenaikan IHPR kuartal keempat tahun lalu yang hanya sebesar 1,43%, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,51%.