Jejak Suami Puan Maharani Borong Saham Rukun Raharja

Image title
15 September 2021, 12:38
Puan Maharani, bursa, saham,
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

Pebisnis Hapsoro Sukmonohadi atau dikenal dengan Happy Hapsoro baru saja menambah porsi kepemilikan saham di PT Rukun Raharja Tbk (RAJA). Suami Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani tersebut rajin menambah saham perusahaan yang bergerak di bisnis gas itu.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Hapsoro membeli sebanyak 671.500 unit saham pada 13 September 2021. Sehingga, saat ini jumlah saham yang dimilikinya sekitar 1,38 juta unit saham atau setara 32,74%.

Dalam laporan biro administrasi efek PT Ficomindo Buana Registrar, harga pembelian saham Hapsoro tak tercantum. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, rentang harga saham Rukun Raharja pada 13 September 2021 di pasar reguler Rp 204 hingga Rp 194. Hari itu, sahamnya ditutup di harga Rp 199 per saham atau naik 3,11%.

Hapsoro menjadi pemegang saham dengan porsi paling besar di Rukun Raharja. Rukun Raharja dikendalikan oleh PT Sentosa Bersama Mitra dengan porsi 32,13%, perusahaan yang juga dimiliki Hapsoro.

Pemilik Raja Raharja lainnya adalah taipan Johan Lensa dengan porsi 10,09%. Sisanya, pemegang saham perusahaan adalah masyarakat dengan porsi 25,13%.

Berdasarkan Stockbit, Hapsoro sedang rutin menambah porsi kepemilikan saham di Rukun Raharja. Pada 3 September 2021, Hapsoro membeli 1,22 juta unit saham Rukun Raharja.

Sehari sebelumnya, ia menambah 2,26 juta unit saham. Pada 31 Agustus 2021 pun, Hapsoro membeli sebanyak 1,86 juta unit saham Rukun Raharja.

Berdasarkan data tersebut, Hapsoro pertama kali masuk ke Rukun Raharja pada 20 Desember 2017 dengan membeli 510 ribu saham atau setara 12,51%. Lalu, pada 29 Desember 2017, ia membeli 867 juta saham lagi atau 21,29%. Sehingga saat itu porsi kepemilikannya menjadi 33,8%.

Berdasarkan laporan keuangan Semester I-2021, Rukun Raharja mampu mengantongi laba tahun berjalan US$ 764.197 atau setara Rp 11,08 miliar (asumsi kurs Rp 14.500). Laba bersih tersebut meroket 94% dari US$ 394 ribu pada periode sama tahun lalu.

Padahal, pendapatan perusahaan senilai US$ 50,14 juta mengalami penurunan 5,38% dari US$ 53,01 juta. Pendapatan masih disokong dari penjualan gas US$ 43,34 juta, sayangnya turun 5,88% dari US$ 46,05 juta.

Kenaikan laba tersebut disebabkan penurunan sejumlah beban, seperti beban pokok pendapatan turun 5,09% menjadi US$ 42,28 juta. Begitu pula dengan beban lainnya yang turun 12,52% menjadi US$ 6,21 juta. Beban pajak juga turun 7,69% menjadi US$ 886.717.

Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...