Belanja Turun, Defisit APBN Susut Jadi 2,74% PDB pada September

Abdul Azis Said
25 Oktober 2021, 14:11
defisit APBN
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nz
Kapal tunda bersandar di terminal penumpang dengan latar belakang deretan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (17/10/2021).

Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per September 2021 sebesar Rp 452 triliun. Jumlah ini meningkat dibandingkan defisit APBN per Agustus 2021 tercatat sebesar Rp 383,2 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, realisasi defisit APBN hingga akhir September setara 2,74% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Realisasi ini mencapai 44,7% dari target defisit 2021 sebesar Rp 1.006,4 triliun atau 5,70% terhadap PDB.

Namun, bila dibandingkan dengan defisit APBN pada periode yang sama tahun lalu mengalami penurunan 33,7%. Penurunan defisit dipengaruhi pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi, dan penurunan belanja negara.

"Sehinga dengan pendapatan negara yang tumbuh sangat kuat dan belanja negara yang relatif terkendali sesuai dengan target," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita edisi Oktober, Senin (25/10).

Dia menyebut keseimbangan primer APBN pada September defisit Rp 198,3 triliun atau mengalami penurunan 55,6% dibandingkan tahun lalu.

Ia merincikan, pendapatan negara hingga akhir September sebesar Rp 1.354,8 triliun atau mencapai 77,7% dari target sepanjang 2021 Rp 1.743,6 triliun. Pendapatan ini tumbuh 16,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan pendapatan negara terjadi pada semua jenis penerimaan. Pendapatan dari perpajakan tercatat sebesar Rp 1.033 triliun, tumbuh 15,7% dari tahun lalu.

Nilai ini sudah mencapai 71,5% dari target APBN 2021. Membaiknya penerimaan perpajakan terutama didorong oleh kepabenan dan cukai yang tumbuh 29% dan penerimaan pajak tumbuh 13%.

Kemudian penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat sebesar Rp 320,8 triliun, tumbuh 22,5% dari tahun lalu. Kinerja ini bahkan telah melampaui target tahun 2021 sebesar Rp 298,2 triliun.

Dari sisi belanja negara mulai melambat. Realisasi belanja negara sampai akhir bulan lalu sebesar Rp 1.806,8 triliun, terkontraksi 1,9% dari realisasi periode yang sama tahun lalu.

Nilai ini lebih rendah dari realisasi belanja pada akhir Agustus yang berhasil tumbuh 1,5%. Realisasi belanja hingga akhir September setara 65,7% dari target belanja APBN tahun ini.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...